Seorang anak melihat bade yang belum selesai dibangun di Jalan Kedondong, Denpasar, Senin (12/11) kemarin. Bade untuk prosesi pelebon permaisuri Raja Denpasar IX dirancang setinggi 18 meter. BP/Eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sebuah bendera kebesaran Puri Agung Denpasar (Satria), berkibar setengah tiang di jaba sisi puri setempat. Ini bertanda jajaran keluarga besar puri sedang  berduka. Suasana duka semakin jelas terasa
dari pajangan karangan bunga duka cita yang dijejer di sekeliling puri. Setelah memasuki jeroan puri, suasana duka semakin terasa. Sejumlah perlengkapan upacara palebon sudah selesai dikerjakan. Tidak terkecuali, sebuah bade/wadah hampir rampung yang dikerjakan di depan puri.

Benar saja, keluarga puri ini sedang menyiapkan upacara palebon,
permaisuri Raja Denpasar IX (Ida Tjokorda  Ngurah Jambe Pemecutan)
Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan (74) yang lebar pada 17
Oktober lalu. Puncak palebon Rabu (14/11).

Baca juga:  Maestro Topeng Tugek Carangsari Dipelebon

Putra pertama almarhum, Dr. A.A.Ngurah Agung Wira Bima
Wikrama,ST.,M.Si., yang ditemui dikediamannya, Senin (12/11)
mengungkapkan, pengerjaan semua perlengkapan upacara palebon hampir
rampung semua. Termasuk pengerjaan bade sudah 90 persen lebih. “Kini
tinggal merakit saja,” ujar Turah Bima.

Bade yang dibuat ini akan dilengkapi dengan 9 tumpang (atap). Undagi
yang membuat bade ini, yakni I.B. Pidada dari Griya Timbul, Kesiman.
Bila diukur secara keseluruhan, tingginya mencapai 18 meter. Menjelang
palebon, bade ini akan ditempatkan di depan Jaya Sabha. Layon akan
naik ke bade di lokasi itu. Bukan di depan puri. Karena lokasi puri
sebelumnya, berada di areal Jaya Sabha.

Baca juga:  PPKM Tahap II, Badung Atur Pengabenan dan Pernikahan Cegah Klaster Upacara Adat

Terkait dengan upacara palebonnya, akan mengambil tingkat upacara
utama, yakni munggah patrang manca datu. Menggunakan sarana bade
tumpang sembilan dengan tinggi sekitar 18 meter. Juga dilengkapi
dengan pembasmian dan lembu. “Karena beliau sudah madwijati kaprabon,
maka tingkat upacara yang dilakukan  harus yang utama,” ujar mantan
anggota DPRD Denpasar ini.

Serangkaian upacara palebon ini, Wira Bima Wikrama mempermaklumkan
kepada masyarakat Denpasar, karena beberapa ruas jalan akan mengalami
gangguan. Bahkan, saat ini Jalan Kedondong telah ditutup, karena
sedang ada pengerjaan bade. Pada saat palebon besok, beberapa ruas
jalan akan terganggu. Bahkan, kawasan di depan Jaya Sabha Jalan
Surapati juga akan terganggu. Karena bade akan berdara di lokasi itu.
Layon almarhum munggah ke bade bukan di depan puri sekarang, melainkan
di depan Jaya Sabha.(asmara/balipost)

Baca juga:  Bali Terapkan Kontribusi Sukarela Wisatawan, Ditarget Sumbang Puluhan Miliar ke PAD
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *