Petani di Subak Demulih, Bangli melakukan panen lebih awal. (BP/nan)

BANGLI, BALIPOST.com – Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Bangli sejak beberapa hari belakan ini membuat hektaran tanaman padi milik petani di Desa Demulih, Susut, Bangli, rebah. Petani Subak Demulih dan sekitarnya terpaksa melakukan panen lebih awal dari masa panen biasanya.

Salah seorang petani padi Subak Demulih, Desa Demulih, Susut, Bangli, I Nyoman Depak, Rabu (27/6), mengungkapkan, padi yang digarapnya rebah sejak beberapa hari lalu akibat diguyur hujan lebat disertai dengan angin kencang. Kata dia, padi yang rebah luasnya sekitar 22 are.

Baca juga:  Lebih dari 70 Negara Deteksi Omicron, Luhut : Gak Usah Libur ke Luar Negeri Dulu

Selain padi miliknya yang rebah, padi milik petani lainnya juga mengalami hal yang sama akibat hujan yang mengguyur sejak beberapa hari lalu. Hanya saja, ada yang sudah memanen padi mereka lebih awal, namun ada juga yang belum memanen. “Padi yang saya garap yakni 22 are hampir semuanya rebah. Padi sudah mulai di panen lebih awal sejak lima hari lalu,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus Kematian COVID-19 di Desa Ini Naik, Bangli Tangani dengan Vaksinasi

Dia menjeleskan, untuk padi yang rebah tersebut sejatinya belum memasuki masa panen. Jeas dia, jika normal dan padi tidak rebah, padi baru dipanen sekitar seminggu lagi.

Karena banyak ada bulir padi yang masih hijau. Karena jika terus dibiarkan seperti itu tanpa segera di panen, maka padi bisa rusak dan mempengaruhi hasil penen lebih. “Padi baru di panen ketika berumur empat bulan. Memang sih sekarang sduah mendekati masa panen, namun belum waktunya untuk di panen. Jika normal tidak rebah, padi baru di panen sekitar tujuh hari lagi,” katanya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Belum Lama Dipasang, ONT WiFi Gratis Badung Digondol Maling

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *