Kebakaran kandang ayam milik I Nyoman Subrata di Banjar Tiga, Desa Tiga, Susut (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Selang sehari kebakaran kandang ayam terjadi di Karangasem, peristiwa sama terjadi di Bangli.

Kebakaran melanda kandang ayam milik I Nyoman Subrata di Desa Tiga, Susut, Jumat (27/6). Kebakaran yang menyebabkan puluhan ribu bibit ayam mati itu menyebabkan kerugian material mencapai sekitar Rp 2 miliar.

Peristiwa yang terjadi dini hari sekitar pukul 00.10 WITA pertamakali diketahui saksi I Nengah Sudarma Arta. Saksi melihat kobaran api sudah membesar di kandang ayam bagian selatan. Ia kemudian membangunkan saksi lain, yang berada di kamar di sebelah timur kandang.

Baca juga:  Api Tungku Untuk Memasak Minyak Kelapa Ludeskan Dapur

Melihat api yang terus membesar, I Nengah Sudarma Arta segera meminta bantuan ke rumah warga lainnya yang berada di dekat lokasi dan selanjutnya meminta tolong untuk menghubungi pemadam kebakaran.

Tak lama berselang, dua unit mobil pemadam kebakaran Kabupaten Bangli tiba di lokasi dan segera berupaya memadamkan api. Setelah berjibaku selama kurang lebih dua jam, api akhirnya berhasil dipadamkan.

Akibat insiden ini, dua unit bangunan kandang berukuran 40×10 meter dan 50×8 meter hangus terbakar. Sebanyak kurang lebih 30.000 ekor ayam pedaging yang baru dimasukkan ke dalam kandang dua hari sebelum kejadian, mati terpanggang.

Baca juga:  Kebun Berisi Pohon Jati Siap Jual Terbakar

Selain itu, alat pemanas ruangan, fasilitas kandang, dan pakan ayam juga tak luput dari amukan si jago merah.

Kapolsek Susut AKP I Nyoman Sucipta mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pemilik kandang telah menerima kejadian ini sebagai musibah.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), dugaan sementara penyebab kebakaran adalah kelalaian pemilik kandang dalam menggunakan pemanas tungku kayu pelet.

Baca juga:  Beberapa Bulan Tak Terlihat, Warga Pujungan Ditemukan Tinggal Kerangka di Kebunnya

“Diduga kebakaran tersebut disebabkan kelalaian pemilik kandang ayam yang menggunakan pemanas tungku kayu pelet yang mengakibatkan kebakaran,” kata Sucipta. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN