DENPASAR, BALIPOST.com – Polda Bali bersama stakeholder terkait menggelar Gelar Pasukan Operasi Ketupat di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur, Rabu (6/6). Apel tersebut dipimpin Wakapolda Bali Brigjen Pol. Wayan Sunartha. Operasi berlangsung selama 18 hari mulai 7 Juni 2018.

Selain antisipasi macet selama arus mudik dan balik, juga ditekankan cegah aksi terorisme. Oleh karena itu dikerahkan satgas Antiteror bergabung dengan Densus 88 dan CTOC. “Termasuk tiga pilar tingkat bawah yaitu Bhabinkamtibmas, Babinsa dan kepala desa. Mereka diharapkan selalu waspada dan mengecek, terutama penduduk-penduduk atau warga baru yang datang,” tegas Wakapolda.

Baca juga:  Gara-gara Ini, Satpam Jasa Pengiriman Uang Ditangkap

Sedangkan untuk titik rawan di Bali terutama pintu-pintu masuk. Dari Pelabuhan Gilimanuk dilakukan pemeriksaan terhadap barang dan orang. Hal sama juga dilakukan di Pelabuhan Padangbai, Celukan Bawang, Benoa dan Bandara Ngurah Rai. “Dalam pengamanan ini kami bekerja sama dengan TNI, Pemda, Jasa Raharja dan instansi terkait,” ungkap mantan Kabinda Bali ini.

Selain itu juga dilakukan pemusnahan barang bukti miras. Hasil Operasi Cipta Kondisi, disita 2.137 botor miras berbagai merek dan 4.392,1 liter arak serta tuak.
“Pemusnahan ini dilakukan untuk mencegah pengaruh miras terhadap generasi muda kita. Biar ada efek jera. Banyak modus dilakukan penjual miras agar terhindar dari operasi,” tegas mantan Kapolresta Denpasar ini. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  WNA Nyuri Bermodus Belanja Terjadi di Sejumlah Toko, Polda Bali Beri Perhatian Khusus
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *