Ilustrasi. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Jajaran Reskrim Polsek Kubutambahan mendalami kasus tewasnya seorang pelajar SMK, SC (20), warga Desa Musi, Kecamatan Gerokgak di kamar kos Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan. Polisi sudah memeriksa saksi-saksi.

Sementara pacar korban, PP warga Desa Kubutambahan memilih mengamankan diri di Mapolsek Kubutambahan. Kapolsek Kubutambahan AKP I Made Mustiada seizin Kapolres Buleleng AKBP. Suratno, S.IK. Jumat (1/6), memgatakan, dua saksi sudah dimintai keterangan.

Mereka adalah pemilik kos dan seorang penjual obat di salah satu apotek di Kota Singaraja. Dari keterangan sementara menyebutkan, korban dan pacarnya sempat membeli obat yang diduga digunakan menggugurkan kandungan.

Baca juga:  Karena Ini, PTT Salah Satu SMP di Bangli di Ciduk Polisi

Namun pacar korban mengaku tidak mengetahui dan tidak ada saat korban minum obat itu. “Pengakuan sementara masih mengambang, kami akan kembangkan lagi kapan obatnya dibeli dan memastikan motif kasus ini,” ujarnya.

Terkait pacar korban mengamankan diri ke mapolsek, AKP Mustiada mengatakan hal itu dilakukan atas kemauannya sendiri dilengkapi surat pernyataan Perbekel Kubutambahan dan kedua orang tuanya. Sementara yang bertanggung jawab dalam kasus ini, polisi belum menetapkan tersangka.

Baca juga:  Diduga Lehernya Tergorok, Pelajar SMK Ditemukan Tak Bernyawa

Pihaknya mengaku akan segera melakukan gelar perkara saat hasil otopsi korban keluar dari rumah sakit. Selain itu, pihaknya menelusuri lebih lanjut peredaran obat yang diduga dipakai untuk menggugurkan kandungan itu. Termasuk mendatangkan saksi ahli dari Dinas Kesehatan untuk mengetahui legalitas obat tersebut.

Dari hasil otopsi jenazah korban, menurut Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Sanglah, dr Dudut Rustiadi, memang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dokter menemukan bayi laki-laki cukup umur dalam keadaan meninggal dengan berat 2,1 kilogram dalam rahim korban.

Baca juga:  Dilantik Jadi Hakim MK, Arsul Sani akan Kembalikan Kepercayaan Publik

Selain melakukan otopsi dokter juga melakukan tes toksikologi untuk memastikan penyebab kematian korban dan tes DNA kepada orok dan juga pacar korban. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *