Siswa SMAN 2 Semarapura yang mendapat juara I debat hukum di Universitas Padjajaran. Ini salah satu dari ratusan juara yang telah diraih sejak awal 2018. (BP/ist)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – SMAN 2 Semarapura sejak awal tahun 2018 berhasil menyabet juara pada ratusan kompetisi dari skala kabupaten maupun nasional. Sukses meraih prestasi ini terlihat dari ratusan piala menyesaki beberapa rak kaca.

Kasek setempat, I Gusti Lanang Made Puji mengatakan bahwa di tahun 2018, sejak Januari hingga jelang akhir April ini tercatat mendapatkan 143 juara dalam kompetisi bidang akademik, seperti karya ilmiah dan non akademik, seperti debat maupun keolahragaan. “Prestasi ini sebagian besar skala kabupaten. Ada juga provinsi dan nasional,” jelasnya didampingi Waka Kesiswaan, I Ketut Langkir, Rabu (25/4).

Baca juga:  Karena Ini, Pemkab Sulit Percepat Penataan Destinasi di Nusa Penida

Prestasi teranyar berupa juara I debat hukum tingkat nasional yang terselenggara di Universitas Padjajaran, Bandung. Tim siswanya yang terdiri Komang Danan Jaya, I Gusti Ngurah Rusmawibawa dan Ayu Merta Corelia Wati berhasil menyingkirkan 15 peserta lainnya. “Debat ini yang terbaru. Awalnya sudah sempat beberapa kali lomba, dapat juara juga. Sebelumnya ada juga siswa dapat juara story telling tingkat provinsi,” ungkapnya.

Mendapatkan prestasi gemilang itu, sekolah dengan Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) terbaik di Kabupaten Klungkung ini harus menjalani serangkaian proses. Pembinaan tidak langsung dilakukan terhadap siswa yang menjadi peserta. Lebih mendasar dari itu dengan meningkatkan kualitas tenaga pendidik. “Ini tidak semuah membalikkan telapak tangan. Perlu proses dan harus didukung sebuah komitmen,” tegasnya.

Baca juga:  Persekaba Juara Liga 3 Rayon Bali

Lebih lanjut, Puji menyampaikan keberhasilan menyabet prestasi dapat memudahkan peserta didiknya untuk berkompetisi dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Bahkan, ketertarikan anak-anak SMP untuk mengenyam pendidikan di sekolah ini cenderung meningkat setiap tahun. “Sekolah siap menjadi lembaga yang membentuk mental siswa,” tandasnya. (soisawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *