Regenerasi Kepemimpinan Hindu
Ribuan umat Hindu mengikuti ritual melasti. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Ida Betara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Besakih sudah berlangsung dirangkaikan pelaksanaan Tawur Tabuh Gentuh. Pelaksanaan Tawur yang digelar di Pura Besakih, Jumat (16/3) akan mendoakan agar alam Bali kembali tenang dan Gunung Agung juga kembali ke status normal.

“Serangkaian karya ini, kami mengimbau kepada pamedek agar pedek tangkil ke Pura Agung Besakih. Kita berdoa bersama memohon agar Gunung Agung juga kembali normal,” kata Ketua Umum Panitia Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Batara Turun Kabeh, Jro Mangku Widiartha.

Baca juga:  Kembali Erupsi, Tinggi Kepulan Asap Gunung Agung Capai 1.500 Meter

Prosesi upacara Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Batara Turun Kabeh dimulai 7 Maret. Seluruh rangkaian upacara berjalan lancar. Mulai dari ngaturang pemiyut, negtegang, ngunggahan sunari dan pangrajeng  lan pangemit karya, tidak ada kendala berarti.

Demikian juga rangkaian piuning mider 13 Maret, mapepada dan bumi sudha hingga memben pada 15 Maret. Para pangayah dari seluruh Bali datang secara sukarela dari berbagai desa di luar Besakih. ‘’Para pangayah dengan suka rela datang. Berkat kontribusi mereka, semua berjalan lancar,’’ ujarnya.

Baca juga:  Akhir Tahun 2019, Kebun Raya Jagatnata "Launching"

Jro Mangku Widiartha menambahkan, setelah pelaksanaan Tawur Tabuh Gentuh, eed karya dilanjutkan dengan Panglemek tawur tabuh gentuh pada 19 Maret. Sedangkan, nuur tirta dan nedunang Ida Batara dilaksanakan pada 28 Maret.

Kemudian baru dilanjutkan dengan melasti ke Tegal Suci, pada 29 Maret. Melasti tahun ini dilaksanakan ke Tegal Suci, sebab Toya Sah tempat biasa melasti, saat ini porak poranda akibat banjir lahar dingin erupsi Gunung Agung.

Puncak karya akan berlangsung pada 31 Maret. Tetapi, sehari sebelum puncak karya dilaksanakan mapepada pagi sekitar pukul 09.00 wita.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Masih Terus Dilaporkan Bali, Hasil Penelusuran Ada 3 Penyebabnya

Setelah puncak karya, baru pelaksanaan penganyar secara bergiliran oleh masing-masing kabupaten/kota di Bali. “Kami berharap umat Hindu pedek tangkil selama Ida Batara nyejer nanti. Kita doakan bersama agar alam ini tenang dan dijauhkan dari bencana,” katanya.

Rencananya karya Ida Batara Turun Kabeh ini nyejer selama 21 hari. Masineb dilakukan Saniscara Umanis Tulu, pada 21 April nanti. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *