Suasana kawasan Nusa Ceningan, Klungkung yang mulai dipadati bangunan akomodasi wisata. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pertumbuhan pariwisata di Kepulauan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung beberapa tahun belakangan semakin pesat. Hal ini menyebabkan ketertarikan investor untuk menanam modal semakin meningkat.

Hanya, selama ini lebih dominan menyasar wilayah bagian barat, seperti Nusa Lembongan. Sebagai bentuk pemerataan, pemkab mengarahkan investasi ke kawasan timur yang lebih sepi.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PM-PPTSP), Made Sudiarkajaya, Selasa (30/1), menjelaskan investasi di kepulauan yang dikenal dengan sebutan the blue paradise island itu masih lebih banyak berada di Nusa Lembongan, Jungutbatu, Nusa Ceningan, Desa Sakti dan Desa Bunga Mekar. “Investasi memang lebih banyak di sebelah barat. Orang bisnis pasti melihat potensi,” ungkapnya.

Baca juga:  Penolakan Reklamasi Jangan "Lip Service"

Jika kondisi tersebut berlangsung dalam waktu lama, akan berpeluang memunculkan overload, layaknya kawasan Badung Selatan. Secara otomatis berdampak pada kenyamanan maupun dampak negatif lainnya.

Oleh sebab itu, investasi kedepan lebih diarahkan ke wilayah timur yang potensi pariwisatanya tidak kalah, seperti spiritual dan kerajinan kreatif, di samping juga wisata pantai, menyelam dan wisata bahari. “Ini juga untuk pemerataan,” jelasnya.

Menggenjot investasi, sambung pejabat asal Nusa Lembongan ini, akan digelar promosi melalui pameran dan pembuatan katalog tentang daerah-daerah yang potensial untuk dipasarkan. “Tahun ini ada tiga event yang kita ikuti. Untuk katalog, didalamnya berisi infrormasi daerah yang cocok investasi, termasuk identitas pemilik lahan,” katanya.

Baca juga:  Hadir di Pura Batu Medau, Gubernur Koster Ajak Masyarakat Doakan Kelancaran KTT G20

Terkait asal investasi, lebih banyak dari dalam negeri, termasuk mayarakat lokal. Penanam modal asing masih menyasar investasi skala besar berupa hotel bintang lima. “Tapi jangan salah, investor lokal juga punya yang bintang lima,” sebutnya.

Pada tahun ini, ditargetkan realisasi investasi mencapai Rp 650 miliar. (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *