DENPASAR, BALIPOST.com – Sebelum membunuh Aiptu (purn) Made Suanda, I Gede Ngurah Astika alias Sandi merupakan orang paling dicari oleh anggota Polda Bali dan beberapa polres karena terlibat berbagai kasus, diantaranya penggelapan mobil. Namun saking lihainya Astika, polisi sulit melacak keberadaannya.

Merasa diri terlibat banyak kasus dan jadi buronan polisi, menurut sumber di Polresta Denpasar, Astika mengaku bersumpah pada dirinya jika ditangkap akan bunuh diri. Sumpah tersebut hampir terbukti saat otak pembunuhan Suanda ini digerebek di rumah kontrakan di Desa Bugbug, Tabanan.

Baca juga:  Prabowo Gibran Unggul Quick Count di Bali, Ini Kata Ketua DPD Golkar

“Dia (Astika) langsung mengambil pisau di dapur dan menusuk perutnya sampai ususnya keluar. Untung tim yang menangkapnya berhasil menyelamatkan nyawanya,” kata sumber tersebut, Rabu (28/12).

Sumber yang enggan disebut identitasnya ini mengungkapkan, sebelum kejadian pelaku mengontrak tiga rumah yaitu di wilayah Pesiapan, Ubung (TKP) dan Bugbug, Tabanan. Saat digerebek, pelaku sedang ditato pada lengan kirinya. “Tukang tato disuruh ke rumah kontrakannya itu,” ungkapnya.

Baca juga:  Akibat Gempa, Sejumlah Warga di Klungkung Luka-Luka

Saat disergap, pelaku langsung loncat dari posisi tidur dan langsung masuk ke dapur. Setibanya di dapur, dia mengambil pisau dan langsung menusuk perutnya.

“Untung anggota kami cepat beri pertolongan sehingga nyawanya terselamatkan,” kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Hadi Purnomo, didampingi Kasat Reskrim Kompol Aris Purwanto.

Selain itu, menurut Kompol Aris, Astika menyandang status residivis kasus pencurian tahun 2014. Dia juga dilaporkan masus penggelapan mobil.

Baca juga:  Jumlah Pasien Positif COVID-19 di Bali Kembali Bertambah

Kapolresta mengimbau kepada warga yang jadi korban perbuatan Astika, diminta melapor ke kantor polisi terdekat. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *