abu vulkanik
Asap keluar dari kawah Gunung Agung. (BP/dok)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Pascaletusan freatik Selasa (21/11), gempa tremor di Gunung Agung terus terjadi. Bahkan amplitudonya cukup tinggi mencapai 1-9 milimeter (MM) dan durasinya cukup panjang mencapai 5 jam.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengungkapkan jika gempa tremor menerus itu terus terjadi, potensi untuk kembali terjadinya letusan freatik cukup besar. Sementara itu, ia menjelaskan aktivitas kegempaan vulkanik yang terjadi tidak terlalu meningkat. Termasuk parameter lainnya seperti deformasi, baik tiltmeter maupaun GPS masih belum ada peningkatan. Termal memang ada peningkatan, namun itu masih kecil dibandingkan ketika status Gunung Agung masih awas.

Baca juga:  Dipasang Garis Polisi, PDAM Belum Bisa Pastikan Konsleting di Mesin AMO

Kasbani menjelaskan, gempa tremor menerus memang sempat terjadi. Hanya saja amlitudonya masih tidak terlalu besar. Gempa tremor menerus itu muncul, kerena adanya pergerakan fluida di dalam gunung yang ditunjukkan dengan adanya hembusan asap. “Dengan adanya gempa tremor menerus yang sering terjadi belakangan ini, pelaung untuk kembali terjadi letusan freatik memang tetap ada. Tapi kita tidak bisa pastikan kapan akan terjadi letusan itu. apalagi jika terus ada hujan di puncak, pasti kembali akan ada letusan freatik. Karena air akan masuk ke dalam gunung melalui rekahan bertemu dengan bebatuan panas,” jelas Kasbani.

Baca juga:  Atasi Kemacetan, Gubernur Koster Rancang Kantong Parkir dan Jalan di Pelabuhan Sanur

Kasbani mengutarakan berdasarkan hasil pemantaun memakai drone untuk mengecek kandungan gas yang bakal dijadikan sebagai sampel, memang hasilnya sebagain besar masih uap air. Sebanyak 98 persen itu uap air dan 2 persen adalah gas CO2. Namun itu sebelum adanya erupsi freatik tersebut.

“Untuk rekahan memang teramati membesar dari satelit pada sekitar 15 November lalu. Satelit Aster TIR juga menangkap peningkatan energi termal pada 15 November,” tegas Kasbani. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Bencana di Selat Sunda, Korban Meninggal Bertambah
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *