Organizing Committee Ida Ayu Ratih Herawati. (BP/nel)
DENPASAR, BALIPOST.com – Murorprov KONI Bali yang bakal memilih ketua umum masa bakti 2017-2021, di Buleleng, 16 Desember mendatang, jika hanya memunculkan calon incumbent Ketut Suwandi, maka akan dilakukan aklamasi. Alasannya, seorang kandidat kalau didukung 50 persen suara, plus 1, sudah cukup menampuk kembali pimpinan induk organisasi olahraga di Bali ini.

Informasi yang dihimpun Bali Post, menyebutkan, Suwandi diprediksi bakal melenggang mulus memimpin KONI Bali 2017-2021. Dasar pertimbangannya, Suwandi dianggap berhasil mendongkrak prestasi atlet Bali di ajang PON XIX d Jabar 2016, mencapai peringkat keenam. Padahal, pada hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia, biasanya Bali bercokol di urutan kesembilan.

Baca juga:  SMPN 15 Denpasar Berdekatan dengan TPST, Bau Tak Sedap dan Kebisingan Dikhawatirkan Ganggu Konsentrasi

Steering Committee (SC) IGN Oka Darmawan, di Denpasar, Rabu (15/11), menjelaskan, seorang kandidat jika ingin maju, minimal harus mendapat dukungan 20 suara, pernah berkecimpung pada organisasi KONI baik kabupaten dan kota, maupun Bali. ‘’Sedangkan ketua lama, harus membuat laporan pertanggungjawaban kepada para peserta musorprov, palng lambat 2 Desember nanti,’’ jelas Oka Darmawan.

Sementara Organizing Committee (OC) Ida Ayu Ratih Herawati, menjelaskan, total suara di ajang musorprov mencapau 65 suara. Rinciannya, pengprov  cabor (48), ditambah organisasi fungsional olahraga (6), KONI kabupaten dan kota (9), KONI yang sudah demisioner (1), serta KONI Pusat (1). ‘’Selama pelaksanaan musorprov KONI Bali, kami membagi dalam tiga sidang,’’ terang wanita yang menjabat Wasekum KONI Bali ini.

Baca juga:  Banyupinaruh, Pura Taman Pecampuhan Sala Dipadati Pemedek

Di sisi lain, Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi mengakui, jabatan ketua umum KONI merupakan kursi panas. Alasannya, Bali berat untuk beranjak prestasinya, mengingat tuan rumah Papua, persiapannya matang.  Apalagi, peserta PON di Jabar 15 ribu atlet, bakal digorok menjadi 6.500 atlet pada PON XX di Papua 2020 mendatang. ‘’Jika kuotanya 6.500 atlet, dibagi 34 provinsi, tiap provinsi memberangkatkan 150-200 atlet. Jadi, PON ini menonjolkan kualitas, orientasinya prestasi bukan lagi pembibitan atau cari pengalaman,’’ papar Suwandi. (daniel/balipost)

Baca juga:  Masih Kurang, Ketersediaan Darah di Masa PPKM
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *