Kabag Keuangan RSU Bangli I Gusti Nyoman Karyawan Putra (kanan) dan Wadir Pelayanan I Ketut Darmaja. (BP/nan)
BANGLI, BALIPOST.com – BPJS Kesehatan masih nunggak klaim membayar ke RSU Bangli. Tunggakan yang belum dibayar tersebut pada Agustus mencapai Rp 2.329.842.800. Sementara bulan-bulan sebelumnya sudah terbayarkan.

Kabag Keuangan RSU Bangli I Gusti Nyoman Karyawan Putra di damping Wadir Pelayanan I Ketut Darmaja, Rabu (8/11) mengungkapkan target pendapatan dari KJN-KIS sebesar Rp 37,8 miliar. Dan capaian per 6 November 2017 sebesar Rp 22.960.000.000 atau sekitar 60,58 persen dari target yang ditentukan. “Dana yang terkumpul ini dari pembayaran BPJS dari bulan Januari sampai Juli,” ungkapnya.

Baca juga:  RS Rujukan Penuh, RSU Bangli Rawat Dua Pasien COVID-19

Kata Karyawan, untuk klaim pembayaran pada Agustus sekitar Rp 2.329.842.800 belum dibayar oleh BPJS. Kata Karyawan, pihaknya kurang tahu kenapa belum dibayar sampai saat ini.

Sementara untuk September masih pengajuan. “Kalau diestimasikan untuk September dan Oktober BPJS bayar klaim ke kita kisarannya hampir sama kurang lebih sekitar Rp 2,3 miliaran per bulannya. Kalau lebih palingan lebih sedikit. Tergantung pemakaian BPJS oleh pasien,” katanya.

Baca juga:  Tambahan Masih 2 Digit, Kasus COVID-19 Aktif di Bali Sudah di Bawah 1.000

Sementara untuk pengunggsi yang memakai JKN-KIS untuk berobat ke RSU Bangli, kata Karyawan, ada sebanyak 201 orang, yakni pasien rawat inap 59 orang, rawat jalan 134 orang, meninggal 7 orang dan reff 1 orang mencapai Rp 208.798.800. “Hutang yang sudah dibayar oleh BPBD Bangli per 25 Oktober sebesar Rp 88.319.000. Jadi sisa yang masih belum dibayar sebanyak Rp 120.479.800,” katanya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Tenaga Kontrak Pemkab Tabanan Diikutsertakan JKN
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *