DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah menangkap Muhamad Ridwan dan I Wayan Gede Budiasa, Tim Subdit III Dit. Reskrimum Polda Bali mengembangkan kasus makelar kasus (markus) dengan korbannya salah satu pemilik Praja Spa, I Made Mahardika (41). Dua pelaku yang diduga berada di Jakarta sedang di buru. Selain itu, penyidik sedang menelusuri aliran dana Rp 6,8 miliar tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, Kombes Pol. Sang Made Mahendra Jaya, Jumat (20/10), menjelaskan pihaknya masih mendalami keterangan kedua tersangka tersebut. Apalagi uang diterima dari korban sangat besar sehingga berpotensi ada tersangka lain yang ikut menikmati uang tersebut. “Hasil pemeriksaan tersangka, kemungkinan ada tersangka lain. Kami sedang melacaknya,” ujar Kombes Mahendra Jaya, didampingi Kasubdit III AKBP I Made Sinar Subawa.
Hasil pemeriksaan rekening bank pelaku yang sudah ditangkap, lanjut Sinar Subawa, uang senilai Rp 6,8 miliar tersebut di transfer kepada dua tersangka lainnya yang masih diburu petugas, salah satunya berinisial Id. Kedua orang tersebut berperan mengurus kasus tersebut di Jakarta.
Ia menambahkan, tersangka Budiasa kenal baik dengan korban. Begitu tahu Mahardika ditangkap terkait kasus ITE, tersangka memanfaatkan kesempatan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, I Made Mahardika (41) yang ingin lolos dari jeratan hukum pelanggaran tindak pidana UU ITE/pornografi meminta bantuan kepada
Muhamad Ridwan alias Tan Ridwan (33) dan I Wayan Gede Budiasa alias Yande (33). Kedua orang tersebut mengaku bisa menyelesaikan kasus itu dan menyerahkan uang Rp 6.826.848.571 secara bertahap.
Namun kasusnya tetap lanjut dan akhirnya kejadian ini dilaporkan ke Dit. Reskrimum Polda Bali. Kedua pelaku akhirnya ditangkap di wilayah Ubud, Gianyar oleh tim Subdit III Reskrimum Polda Bali dipimpin Kasubdit AKBP I Made Sinar Subawa.(kerta negara/balipost)
