Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta didampingi Sekretaris Daerah I Gede Putu Winastra dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Ni Made Adi Swapatni memberikan penjelasan pada Tim Pembina Kabupaten Kota Sehat (KKS) pusat. (BP/ist)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tim Pembina Kabupaten Kota Sehat (KKS) pusat berkunjung ke Kabupapaten Klungkung, Rabu (18/10). Kehadirannya yang dipimpin Direktorat Kesehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonensia Eko Budi Yunihasto ini dalam rangka pembinaan. Ini pun disambuti Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta didampingi Sekretaris Daerah I Gede Putu Winastra dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Ni Made Adi Swapatni dan undangan terkait lainnya di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan.

Kadis Kesehatan Klungkung, Ni Made Adi Swapatni menyatakan mendukung program KKS, pemkab telah membentuk tim pembina tingkat kabupaten. Selain itu, juga membuat tatanan kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum dengan mengeluarkan Peraturan Bupati Klungkung Nomor 155 Tahun 2012 tentang Penerapan Kawasan Ruang Terbuka.

Baca juga:  Keluarga Pasien dan Residen RSUP Sanglah Kecewa Tak Bisa Nyoblos

Ada pula dengan mengeluarkan Perda Kabupaten Klungkung Nomor 1 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok, Perbup Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), dan Perbup Nomor 5 Tahun 2016 tentang Reklame Rokok. “Selain peraturan, juga melakukan sosialisasi dan penyuluhan Kawasan Tanpa Rokok kepada masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, khusus untuk tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri dilakukan dengan mempersiapkan 9 Puskesmas (4 rawat inap dan 5 Puskesmas Rawat Jalan), seluruh puskesmas buka 24 jam, 53 puskesmas pembantu (Pustu), 59 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), 293 Pos pelayanan Terpadu (Posyandu) serta inovasi layanan pos rumah sakit untuk melayani kegawatdaruratan di masyarakat dan pemberian rujukan dari puskesmas ke rumah sakit.

Baca juga:  RSUD Sanjiwani Gratiskan Rapid Test PMI dan Orang Kontak Erat

Eko Budi Yunihasto menyampaikan lomba ini tak semata-mata untuk mendapatkan penghargaan. Namun lebih penting dari itu, output yang akan diraih dan proses yang telah dilalui. “Kabupaten Kota Sehat yang menjadi penekanan adalah pemberdayaan masyarakat. Tujuannya aman, nyaman, bersih dan sehat. Predikat Kabupaten Kota Sehat tidak akan bisa didapatkan apabila masyarakatnya masih berprilaku kurang sehat,” bebernya.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan memwujudkan KKS, perlu ada komitmen dari seluruh lapisan masyarakat dan steak holder terkait. Selain itu juga diperlukan administrasi dan dokumen untuk membuktikan keseriusan pemkab dalam melaksanakan lomba. Sementara itu, khusus untuk pembinaan, bupati asal Nusa Ceningan ini mengharapkan dapat berlangsung secara maksimal. Demikian juga dengan indikator penilaiannya dapat disampaikan secara jelas. (adv/balipost)

Baca juga:  Belasan Lukisan Museum Nyoman Gunarsa Ditetapkan Sebagai Benda Cagar Budaya
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *