antrean
Antrian loket pendaftaran RSUP Sanglah. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com- Ketidaknyamanan pelayanan di RSUP Sanglah tidak hanya soal parkir tapi juga soal antrean loket dan poliklinik. Senin (17/4) merupakan hari pertama setelah libur panjang hari raya. Kunjungan tinggi pun tak terelakkan. Tampak antrean loket penuh sesak sejak pagi hari. Pengunjung pun ada yang terpaksa berdiri, duduk di selasar, dan tangga.

Seorang ibu asal Kediri, Tabanan yang sedang menggendong anaknya mengaku mengantri sejak pukul 06.30. Sambil menggendong anak dan menunggu antrian membuatnya kelelahan. Ia terpaksa duduk di selasar di sekitar loket untuk mendapatkan giliran. Anak angkatnya menderita hydrocephalus. Sehingga membuatnya rutin untuk kontrol ke RSUP Sanglah. “Saya dari setengah 7 disini, saya nomer antrian 350,” keluhnya.

Baca juga:  Satu WNA PDP COVID-19 dari Karangasem Dirujuk ke Sanglah

Gusti Ngurah Adi Bija Antara (9) asal Klungkung bersama ibu dan ayahnya telah mengantri sejak pukul 06.00. Sekitar pukul 09.00, ia telah selesai mengantri di loket. Setelah perjuangan panjang mengantri di loket, kini ia harus dihadapkan pada antrian di poliklinik. Anaknya mengalami patah tulang di siku tangan kiri harus dipasangkan pen. Sejak bulan Januari 2017 ia rajin melakukan kontrol.

Pagi itu, Adi Bija tampak kelelahan. Ia berbaring di pangkuan ibunya. Mereka duduk di selasar karena tempat duduk telah penuh dengan pengunjung yang lain. Ibunya menuturkan untuk melakukan kontrol saja, bisa menghabiskan waktu seharian. Untuk mengantri di loket menghabiskan waktu 30 menit sampai 1 jam. Hal itu karena ia datang lebih pagi.

Baca juga:  Ternyata, Pria Asal Lombok yang Diamankan Ngaku Residen Dokter Anak di RSUP Sanglah

Setelah mengatrai di loket, selanjutnya mengantrai di poliklinik orthopedi. Menurutnya antrian poliklinik orthopedic cukup panjang. Sehingga ia memperkirakan selesai sekitar pukul 13.00. Ditambah dengan pemeriksaan tambahan berupa rontgen di laboratorium hingga pukul 14.00. Bahkan ia pernah mengantri hingga pukul 15.00 dan pukul 16.00. “Kalau sudah jam 15.00, sudah tidak bisa lagi rontgen, jadi harus kembali besok. Kadang bisa juga dirontgen sampai pukul 16.00, tapi hasilnya besok baru bisa diterima,” tuturnya.

Keluarga yang berasal dari Klungkung tersebut harus bolak-balik Klungkung- Denpasar untuk melakukan kontrol. Beruntung ia menggunakan BPJS Kesehatan. Karena semua biaya operasi dan kontrol ditanggung. Namun ia menyayangkan jadwal operasinya yang lama. “Mungkin karena pakai BPJS makanya antrean operasinya lama. Coba bayar umum, mungkin langsung dapat,” tandasnya.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Melonjak, BOR Non ICU RSUP Sanglah Hampir 90 Persen

Eka, pengunjung yang lain datang lebih siang. Ia datang sekitar pukul 08.30 dari Kediri, Tabanan. Ia datang untuk kontrol tangan kirinya yang cedera karena kecelakaan. Dalam keadaan cedera ia harus mengantri sendiri.

Perbaikan layanan yang pernah diusahakan RSUP Sanglah sepertinya tidak membuahkan hasil. Seperti jam pelayanan yang diperpanjang hingga sore hari pukul 16.00 wita masih menyisakan masalah. Begitu juga pendaftaran online, hingga kini belum dimanfaatkan maksimal oleh pasien. Pembagian dua loket pendaftaran juga masih menimbulkan ketidaknyamanan pasien.(citta maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *