Bila Dikelola Baik
Menkop Puspayoga saat menghadiri Milad ke-4 dan 14 tahun beroperasi sekaligus peresmian kantor pusat Koperasi Syariah (Kopsyah) Benteng Mikro Indonesia (BMI). (BP/ist)
TANGERANG, BALIPOST.com – Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menegaskan bila dikelola baik dan benar, koperasi akan memberikan sesuatu yang positif bagi pengurus dan anggota koperasi. Selain usaha koperasinya bisa menjadi berkembang dan besar, juga berdampak positif bagi perekonomian nasional.

“Lihat saja, Produk Domestik Bruto (PDB) sumbangan dari koperasi biasanya hanya satu komaan, dalam dua tahun ini telah menjadi 4,41%. Kita berharap tahun depan kontribusi terhadap PDB akan terus meningkat menjadi di atas 5%,” kata Puspayoga pada acara Milad ke-4 dan 14 tahun beroperasi sekaligus peresmian kantor pusat Koperasi Syariah (Kopsyah) Benteng Mikro Indonesia (BMI) di kawasan Paramount Land, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (20/3).

Ia mengatakan bila dikelola baik, koperasi akan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan ekonomi nasional. “Untuk itu, kita harus terus kerja keras dengan terus menggulirkan program reformasi total koperasi,” tegasnya.

Di acara yang juga dihadiri Bupati Tangerang A Zaki Iskandar, Menkop Puspayoga menyatakan apresiasinya atas keberpihakan Pemkab Tangerang dalam pengembangan koperasi dan UMKM di wilayah Kabupaten Tangerang. “Yang jelas, bila ada keberpihakan dari Pemda, maka KUMKM di satu wilayah akan maju dan berkembang,” tandas Menkop.

Baca juga:  Kembangkan KUKM Mandalika, Ini Harapan Menkop
Selain itu, Puspayoga pun mendukung penuh niat dari Kopsyah BMI untuk turut serta menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). “Secara kesehatan koperasi, saya tidak meragukan Kopsyah BMI. Namun, saya memberi saran agar segera membenahi sistem onlinenya, atau IT. Karena, koperasi penyalur KUR itu IT-nya harus tersambung dengan online system di Kemenkeu dan Bank Indonesia. Segera berbenah IT agar bisa menjadi penyalur KUR. Saat ini, sudah ada 32 koperasi yang sedang kita kaji agar menjadi penyalur KUR”, jelas Menkop lagi.

Rasio Wirausaha

Selain mengembangkan koperasi, menurut Puspayoga, kementriannya juga memiliki tugas meningkatkan rasio wirausaha di Indonesia. Saat ini, rasio wirausaha Indonesia berdasarkan data BPS sudah mencapai 3,1%, dari sebelumnya 1,65%. “Ada 17 kementrian dan lembaga yang mengembangkan wirausaha. Kemenkop dan UKM menjadi koordinator dalam pembinaan UMKM di seluruh Indonesia. Makanya, kita banyak melakukan kerjasama dengan kementrian dan lembaga lain, serta butuh dukungan penuh dari para gubernur, bupati, dan walikota di seluruh Indonesia. Tujuannya, untuk meningkatkan jumlah rasio wirausaha di Indonesia,” kata Menkop.

Dalam sambutannya, Presiden Direktur Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara menjelaskan, kinerja koperasinya telah berkembang dengan pesat dengan memiliki jumlah anggota 122.190 orang anggota, 516 orang karyawan pada empat kantor cabang dan 31 kantor cabang pembantu. “Modal sendiri sebesar Rp106 miliar, aset kelolaan sebesar Rp301 miliar, dan volume pinjaman keanggotaan antara Rp40-50 miliar perbulan dengan NPL relatif kecil hanya 0,4%”, papar Kamaruddin.

Sementara itu, Bupati Tangerang A Zaki Iskandar berharap agar koperasi, khususnya Kopsyah BMI, agar terus berkembang menjadi besar agar tidak dipandang sebelah mata. “Di samping itu, agar koperasi tidak dianggap semata-mata kegiatan sosial, melainkan sebagai unit usaha yang bisa menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, Kopsyah BMI bisa menjadi contoh bagi koperasi dan unit usaha lainnya yang ada di Kabupaten Tangerang”, pungkas Bupati Tangerang. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *