TABANAN, BALIPOST.com – Sejumlah fraksi DPRD Tabanan di luar PDIP mempertanyakan kunjungan kerja (kunker) yang dilakukan sebagian anggota dewan Tabanan. Pasalnya, rapat Badan Musyawarah (Bamus) pada 20 Februari menyepakati 1 hingga 3 Maret bukan jadwal kunker, melainkan kegiatan komisi. Kenyataannya, dijadwal Bamus yang baru ada agenda kunker. Yang berangkat tak semua anggota dewan.
Sejumlah anggota dewan yang ditemui Kamis (2/3) di gedung dewan mengakui mereka tidak tahu keberangkatan sebagian rekan sesama dewan. Bahkan santer tersiar kabar yang berangkat hanyalah para anggota dewan dari fraksi PDIP dan sejumlah anggota dari fraksi Golkar, seperti Wakil Ketua Dewan I Wayan Gindera dan Nyoman Wirama.
Anehnya Wakil ketua DPRD Ni Nengah Labantari juga tidak mengetahui. Ia mengaku terkejut dengan keluarnya jadwal Bamus yang baru.
“Saya yang pimpin rapat Bamus saat itu, tidak ada jadwal Kunker untuk tanggal 1-3 Maret,” ucapnya.
Terkait jadwal Bamus yang ditandatangani oleh Ketua DPRD Tabanan, ia mengaku tidak tahu. “Informasi yang saya dengar, mereka berangkat ke Bogor,” ucapnya.
Politisi perempuan asal Kediri ini juga mempertanyakan adanya jadwal tersebut. Seandainya ada jadwal Bamus susulan, kenapa ia dan sejumlah rekannya tidak tahu. “Kita harusnya ikut di situ, kenapa kita tidak disertakan,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Fraksi Gabungan dari Partai Nasdem Ida Ayu Candrawati. Ia mengatakan tidak ada diperintahkan berangkat oleh pimpinan. “Yang di bawah gak diajak. Kami tidak ada diperintahkan berangkat oleh pimpinan,” katanya.
Terkait masalah keberangkatan, Candrawati menyampaikan ia bersama sejumlah rekannya di gedung bawah selain Fraksi PDIP mengaku sempat kumpul. Namun pertemuan itu bukan rapat. Pembicaraannya hanya seputar hal-hal yang biasa karena satu gedung.
Sementara itu Ketua DPRD Tabanan I Ketut ‘boping’ Suryadi belum bisa dikonfirmasi terkait sejumlah anggota dewan yang tidak diikutsertakan dalam kegiatan kunker. Termasuk, adanya perubahan jadwal Bamus. (Puspawati/balipost)