Nengah Sukarta. (BP/ina)
BANGLI, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Bangli mengusulkan perbaikan ratusan rumah warga yang rusak akibat bencana alam ke Kementerian Sosial (Kemensos). Ratusan rumah tersebut berada di enam desa di Kecamatan Kintamani.

Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangli Nengah Sukarta, usulan perbaikan rumah yang rusak terkena bencana alam tersebut telah disampaikannya langsung ke Kemensos belum beberapa hari lalu.

Jumlah rumah rusak yang diusulkan mendapat perbaikan sebanyak 110 unit, tersebar di enam desa yakni, 56 unit di Desa Batur Selatam, 4 unit di Desa Siakin, 22 unit di Desa Dausa, 7 unit di Banjar Kubusalya Desa Sukawana, 15 unit di Desa Kintamani dan 6 unit di Desa Subaya, katanya, Jumat (3/3).

Baca juga:  Puluhan Warga Karangasem Ngungsi di Badung

Sebagaimana disampaikan pihak kementerian, sebelum bantuan diberikan, rencananya akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu. Sukarta tidak bisa memastikan kapan proses verifikasi akan dilakukan dan bantuan dicairkan.

“Rencananya bantuan rehab akan diberikan berupa bahan material bangunan. Mengenai besaran nilai bantuannya berbeda-beda sesuai tingkat kerusakan,” kata Sukarta didampingi Sekretaris Made Sudiarsa.

Sementara untuk relokasi, Pemkab Bangli sudah mempersiapkan lahan seluas 90 are. Sebanyak 60 are berada di Banjar Yeh Mampeh Desa Batur Selatan, 30 are lainnya disiapkan di Desa Songan.

Baca juga:  Kendaraan Tanpa Pelat Nomor Marak di Bangli, Terutama Jalur Ini

Lahan 60 are di Banjar Yeh mampeh akan dipakai merelokasi 50 KK warga Yeh Mampeh. Sementara 30 are di Desa Songan dipakai merelokasi korban 26 KK warga Banjar Bantas.

Pembangunan rumah di lahan relokasi tersebut, akan menggunakan dana bantuan dari BNPB. “Mengenai bagaimana bentuk dan berapa ukuran rumahnya nanti disesuaikan. Belum ada gambaran,” ujarnya.

Sukarta mengatakan, sebagaimana pesan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, lahan yang akan dipakai merelokasi korban bencana harus dipastikan statusnya.

Baca juga:  Ini, Pejabat Kapendam yang Baru

Hal itu dimaksudkan agar tidak ada masalah dikemudian hari saat bantuan sudah dikucurkan pemerintah pusat. “Nantinya setelah bangunan rumah jadi, kita akan mengajukan bantuan kembali untuk perlengkapan rumah tangganya,” imbuhnya. (dayu rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *