Longsor- Bencana tanah longsor yang terjadi di wilayah Selat. Di kecamatan selat semua desa masuk zona merah bencana tanah longsor. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Wilayah Kabupaten Karangasem memiliki potensi bencana longsor yang cukup tinggi. Khusus di Kecamatan Selat semua desa merupakan zona merah.

Camat Selat, I Ketut Riatma, mengungkapkan, kalau di Kecamatan Selat terdapat delapan desa dan 66 dusun. Dari jumlah desa yang ada, hampir semuanya masuk zona merah potensi bencana alam tamah longsor.

Pihaknya telah melakukan pemetaan di setiap musim hujan.

Baca juga:  Longsor Tutup Akses "Water Slide" Desa Lemukih

“Wilayah yang memiliki risiko terjadinya longsor, diantaranya Duda Timur Juuk Legi, Padang Tinggal, Duda Utara, Perangsari, Tukad Dabuh, Geriana, dan Sukadana. Karena tekstur tanahnya sehingga ketika hujan deras sangat rawan terjadi longsor,” ucapnya.

Riatma mengatakan, atas situasi itu pihaknya secara inten telah melakukan sosialiasi terkait kebencanaan tersebut kepada masyarakat, sehingga warga bisa lebih waspada terhadap bencana tersebut. Pasalnya, bencana tidak dapat diprediksi kapan akan datang.

Baca juga:  Nelayan Hilang Masih Dicari, Pantai Air Kuning Terkenal Angker

“Di setiap kegiatan, termasuk musdes kita pasti selipkan terkait pemahaman kebencanaan ini kepada masyarakat. Bahkan, di setiap kegiatan penyuluhan keagamaan yang dilakukan kita juga minta agar para penyuluh menyelipkan terkait kegiatan sosial kemanusiaan dalam hal ini terkait kebencanaan,” katanya.

Dia menjelaskan wilayah Selat, Rendang, dan Sidemen bagian atas memang intensitas curah hujan cukup tinggi.

Untuk itu, kewaspadaan bencana alam meski diperhatikan. “Jadi, karena kondisi ini maka kita selalu wanti-wanti kepada masyarakat agar warga selalu waspada terhadap ancaman bencana tanah longsor, pohon tumbang, maupun banjir bandang,” imbuh Riatma. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Indonesia Miliki Potensi Bencana Sangat Tinggi di Dunia

 

BAGIKAN