
GIANYAR, BALIPOST.com – Polres Gianyar menutup tahun 2025 dengan capaian kinerja yang signifikan. Dibandingkan tahun sebelumnya, angka kejahatan di Gianyar mengalami kenaikan sebesar 15 persen.
Jajaran kepolisian di bawah kepemimpinan Kapolres Gianyar, AKBP Chandra C. Kesuma, berhasil mencatatkan peningkatan tajam dalam penyelesaian perkara atau crime clearance.
Pada Rabu (31/12), Kapolres Chandra memaparkan dinamika keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sepanjang satu tahun terakhir. Berdasarkan data resmi, total gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polres Gianyar, naik tipis sebesar 4,9 persen, dari 1.692 kejadian di tahun 2024 menjadi 1.775 kejadian di tahun 2025. Secara khusus, angka kejahatan (crime total) mengalami kenaikan. Pada 2024 : 322 kasus, sedangkan 2025: 371 kasus (naik 15%).
Namun, kenaikan ini diimbangi dengan performa penyelesaian kasus yang melonjak 23 persen. Dari 263 kasus yang berhasil diselesaikan pada tahun sebelumnya, kini Polres Gianyar berhasil menuntaskan 339 kasus. “Kami berkomitmen untuk penegakan hukum yang tegas. Peningkatan crime clearance ini adalah bukti kerja keras personel di lapangan dalam merespons setiap laporan masyarakat,” ucap AKBP Chandra.
Tahun 2025 menjadi tahun yang cukup menantang bagi Polres Gianyar terkait kasus yang melibatkan Warga Negara Asing (WNA). Beberapa kasus menonjol meliputi Pencurian dengan kekerasan (Curas) oleh WNA asal Iran.
Kasus KDRT yang melibatkan WNA Korea dan Italia. Jaringan Pencurian Internasional di kawasan Ubud dengan total 10 tersangka. Di sektor narkotika, meski secara kuantitas laporan turun dari 54 menjadi 35 kasus, kualitas penindakan meningkat tajam. Petugas berhasil mengamankan barang bukti sabu seberat 933,35 gram, melonjak hampir delapan kali lipat dibandingkan tahun 2024 yang hanya 116,99 gram.
Lalu Lintas, kecelakaan naik tipis 1 persen (1.177 kejadian), namun angka fatalitas korban meninggal dunia berhasil ditekan dari 43 jiwa menjadi 41 jiwa. Bencana alam mengalami lonjakan drastis sebesar 233 persen dengan total 30 kejadian, didominasi oleh tanah longsor (14 kejadian) akibat cuaca ekstrem.
Selain penegakan hukum, Polres Gianyar juga menonjolkan sisi kemanusiaan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Program ini bertujuan mendukung gizi anak sekolah, di mana saat ini telah melayani 1.037 siswa di Tampaksiring. Pembangunan unit SPPG kedua di Desa Sanding saat ini sedang berjalan dan diproyeksikan melayani lebih dari 3.000 murid pada Maret 2026.
Kapolres Gianyar menutup laporannya dengan menyampaikan apresiasi kepada Forkopimda dan masyarakat atas sinergi yang terjaga. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian akan tetap bersiaga 24 jam untuk menjamin keamanan di wilayah Gianyar melalui langkah preemtif, preventif, dan tindakan represif yang terukur. (Wirnaya/balipost)










