PUPR Badung membersihkan sidimentasi yang memenuhi drainase, sehingga mengakibatkan pendakalan dan terjadinya genangan. (BP/istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pembersihan dan penglontoran saluran drainase tertutup terus dilakukan secara bertahap di sejumlah titik di Kabupaten Badung. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Badung dalam menjaga fungsi infrastruktur drainase agar tetap optimal, terutama dalam menghadapi musim hujan dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.

Salah satu lokasi yang menjadi fokus penanganan berada di ruas Jalan Kwanji, Kecamatan Kuta Utara. Di kawasan ini, petugas melakukan pembersihan saluran drainase dengan mengangkat berbagai puing serta material lain yang menyumbat gorong-gorong. Kondisi saluran yang tertutup endapan cukup tebal membuat aliran air tidak dapat mengalir secara maksimal saat hujan turun, sehingga berpotensi menimbulkan genangan.

Selain puing, endapan lumpur dengan ketebalan cukup tinggi juga ditemukan di dalam saluran. Akumulasi lumpur tersebut menyebabkan kapasitas saluran air berkurang secara signifikan. Akibatnya, saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut, air mudah tertahan dan berisiko meluap ke badan jalan.

Baca juga:  Kedaluwarsa dan Langgar Perda, Puluhan Baliho Diberangus

Pengawas jalan pada pekerjaan pengurasan saluran dari Dinas PUPR Badung, I Gusti Ngurah Putu Suryawan, Kamis (25/12) menjelaskan, hampir seluruh saluran sepanjang kurang lebih 400 meter di ruas Jalan Kwanji mengalami penyumbatan akibat lumpur yang mengendap dalam waktu lama. Ketebalan lumpur di dalam saluran drainase bahkan mencapai sekitar 60 sentimeter. “Endapan tersebut menutup saluran sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar,” katanya.

Ia menambahkan, saat hujan deras turun, kondisi saluran yang dipenuhi lumpur ini menyebabkan air tertahan dan berpotensi meluap ke badan jalan. Situasi tersebut semakin diperparah dengan adanya sampah yang terbawa arus air hujan dan kemudian menumpuk di titik-titik tertentu. Akumulasi lumpur dan sampah membuat gorong-gorong tidak mampu menampung debit air secara optimal.

Baca juga:  Alot, Penurunan Baliho Melanggar di Badung

Dalam proses pengerjaan, petugas tidak hanya melakukan pengurasan lumpur dan pembersihan sampah. Pada beberapa titik, saluran drainase yang tertutup beton juga dibongkar untuk kemudian dibuatkan tutup agar proses pembersihan dapat dilakukan secara maksimal. Dengan akses yang lebih terbuka, petugas dapat menjangkau bagian dalam saluran dan mengangkat endapan lumpur hingga ke dasar.

Suryawan menyampaikan, dari total panjang saluran drainase sekitar 400 meter yang menjadi target pengurasan, hingga kini pengerjaan telah mencapai kurang lebih 200 meter. Proses pengurasan dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan kondisi lapangan dan tingkat kesulitan di masing-masing segmen. Pekerjaan ini akan terus dilanjutkan hingga seluruh saluran benar-benar bersih dari lumpur dan material penghambat lainnya.

Baca juga:  Atasi Banjir Musiman, Dewan Desak Perbaikan Drainase di Depan Kantor Desa Manukaya

Selain di Jalan Kwanji, penanganan saluran drainase tertutup juga dilakukan di sejumlah lokasi lain di Kabupaten Badung. Pemerintah daerah menargetkan seluruh saluran drainase bermasalah dapat ditangani secara bertahap. Dengan saluran yang bersih dan berfungsi optimal, diharapkan aliran air hujan dapat tertampung dan mengalir dengan baik menuju saluran pembuangan akhir, sehingga risiko genangan dan banjir dapat diminimalkan. Upaya ini sekaligus menjadi bagian dari pemeliharaan rutin infrastruktur drainase di wilayah Badung. (Parwata/balipost)

BAGIKAN