
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pengelola Objek Wisata Alas Pala Sangeh di Kecamatan Abiansemal menyiapkan jalur sirkulasi sebagai langkah mitigasi bagi wisatawan selama cuaca ekstrem. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi bahaya pohon tumbang, terutama saat hujan deras dan angin kencang yang kerap melanda akhir-akhir ini.
Manajer Pengelola Objek Wisata Sangeh, Ida Bagus Pujawan, menyampaikan pihaknya telah melakukan supervisi menyeluruh terhadap kondisi hutan, termasuk pohon-pohon besar yang menjadi daya tarik wisata. Pemeriksaan itu dilakukan bersama pihak terkait agar keamanan pengunjung tetap terjamin. “Kami sudah rembuk, tapi sebelumnya sebenarnya kita berkaca dari kejadian di Ubud, sebenarnya waktu itu, kita sudah buat aturan, regulasi kalau sudah hujan, tamu dievakuasi keluar objek,” ujar IB Pujawan, Rabu (10/12).
Menurutnya, prosedur evakuasi cepat kembali diaktifkan setiap kali cuaca menunjukkan potensi bahaya. Rencana mitigasi juga dibahas bersama para pemandu wisata, agen perjalanan, hingga prajuru desa yang bertugas di kawasan tersebut. “Karena kita melihat ketinggian pohon, dan seperti yang kita tahu, pohon pahla niki akarnya tidak masuk ke dalam tanah, cuma di atas mereka saling pegang seperti nika,” katanya.
Terkait pembukaan kembali akses wisata, Pujawan menegaskan bahwa keselamatan pengunjung menjadi prioritas. “Beberapa agen, teman-teman guide kita sudah informasikan kita akan close satu minggu, dan kita akan buka untuk persiapan Nataru mulai tanggal 11 besok (hari ini -red),” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa proses pembersihan kawasan masih berlangsung, baik di jalur luar area wisata maupun beberapa titik di dalam kawasan pura. Pembersihan dilakukan bertahap, termasuk mengangkat patahan kayu, memastikan jalur aman dilalui, serta mengecek struktur pohon yang rawan.
“Kalau lama ditutup kasian juga guide-guide yang sudah biasa datang membawa tamu kesini (Sangeh -red),” sebutnya seraya menambahkan wisatawan tetap berdatangan selama objek wisata Sangeh ditutup. “Banyak wisatawan yang datang saat kita masih tutup, tapi mereka tidak diizinkan masuk ke areal pura. Kita pelan-pelan memberikan pemahaman kepada wisatawan kalau kita sedang melakukan bersih-bersih,” pungkasnya.
Pujawan berharap seluruh proses dapat rampung tepat waktu sehingga wisatawan dapat kembali menikmati keindahan hutan Alas Pala Sangeh dengan aman menjelang libur Natal dan Tahun Baru. (Parwata/balipost)










