Sejumlah wisatawan berkunjung ke Tanah Lot. (BP/istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Tren kunjungan wisatawan ke sejumlah daya tarik wisata (DTW) unggulan di Kabupaten Tabanan sepanjang 2025 menunjukkan penurunan signifikan. Berdasarkan data rekapitulasi kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman), beberapa destinasi utama seperti Tanah Lot, Jatiluwih, dan Ulun Danu Beratan mengalami penurunan hingga 20 persen.

Data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan, total kunjungan wisatawan selama 2025 tercatat sebanyak 2.371.549 orang. Jumlah ini lebih rendah dari capaian tahun 2024 yang sebesar 3.395.857 orang.

Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, AA Ngurah Agung Satriya Tenaya membenarkan kondisi tersebut. Ia menyebutkan penurunan kunjungan mulai terlihat sejak awal tahun dan terjadi cukup merata pada semester pertama. “Tanah Lot mengalami penurunan sekitar 20 persen. Hal yang sama terlihat pada Jatiluwih dan Ulun Danu Beratan,” jelasnya, Senin (8/12).

Baca juga:  Mari Jaga Ubud Sebelum Ditinggalkan Wisatawan

Agung Tenaya mengungkapkan, terdapat sejumlah faktor eksternal yang memengaruhi minat wisatawan berkunjung ke Tabanan. Cuaca ekstrem disertai angin kencang pada Februari menyebabkan aktivitas wisata di ruang terbuka terganggu. Selain itu, erupsi Gunung Lewotobi di Flores memicu pembatalan serta perubahan jadwal penerbangan, sehingga berdampak langsung pada kedatangan wisatawan.

Dinamika global juga ikut memberi tekanan. Seperti terjadinya konflik Rusia dan Ukraina yang mengurangi mobilitas wisatawan Eropa, serta travel warning dari Pemerintah Australia yang merupakan pasar penting bagi Bali juga berimbas pada kedatangan wisatawan negeri Kangguru tersebut.

Baca juga:  Sampah di Pinggir Jalan Desa Terunyan Ganggu Kenyamanan Wisatawan

Selain juga terjadinya banjir di beberapa wilayah Bali yang memengaruhi persepsi keamanan wisatawan. Ditambah kemacetan panjang di kawasan Canggu yang sering menjadi jalur menuju DTW di Tabanan ikut disebut sebagai salah satu faktor pemicu penurunan.

Penurunan kunjungan juga terlihat pada tiga destinasi utama. Tanah Lot membukukan 763.928 kunjungan selama 2025, turun cukup tajam dari tahun sebelumnya yang menembus lebih dari 1 juta kunjungan. Ulun Danu Beratan mencatat 258.188 kunjungan, sementara Jatiluwih yang berstatus Warisan Budaya Dunia (WBD) UNESCO menerima 149.317 wisatawan.

Penurunan itu sudah tampak pada triwulan pertama dan berlanjut hingga pertengahan tahun. Meski kunjungan wisatawan domestik meningkat pada periode libur panjang, pergerakan wisman belum menunjukkan pemulihan signifikan.

Baca juga:  Tanah Longsor di Tegallalang, Sempat Tutup Akses Menuju Pura Indrakila

Sebagai upaya memulihkan angka kunjungan, Dinas Pariwisata Tabanan melakukan berbagai langkah strategis. Promosi destinasi digencarkan melalui situs resmi Dispar dan media sosial. Kerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali juga diperkuat untuk memperluas promosi ke pasar internasional.

Selain itu, Dispar Tabanan menjalin kolaborasi dengan sejumlah universitas dalam riset dan pengembangan destinasi serta melakukan pembinaan intensif kepada pengelola DTW dan desa wisata. Monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan berkala guna memastikan kualitas layanan di setiap destinasi tetap terjaga.

“Kami terus memperbaiki kualitas destinasi dan memperluas promosi, sehingga kunjungan wisatawan dapat kembali pulih pada 2026,” pungkas Agung Tenaya. (Puspawati/balipost)

 

BAGIKAN