Personel BNNP Bali melaksanakan pemeriksaan paket di salah satu perusahaan jasa ekspedisi di wilayah Denpasar. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Momen jelang tahun baru biasanya diikuti tren permintaan narkotika yang relatif meningkat di beberapa wilayah, termasuk Bali. Sebab, ada peningkatan lalu lintas orang maupun barang di pintu masuk Bali, baik melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai maupun di pintu masuk pelabuhan seperti Gilimanuk, Padangbai, ataupun pelabuhan lainnya.

Oleh karena itu, BNNP Bali berusaha menekan peredaran narkoba bersinergi dengan jasa ekspedisi.

Menurut Kabid Pemberantasan BNNP Bali, Kombes Pol. Made Sinar Subawa, S.I.K., M.H., Senin (8/12), perayaan tahun baru dimanfaatkan para pelaku peredaran gelap narkotika untuk memenuhi permintaan barang terlarang tersebut. Berbagai modus diterapkan, salah satunya melalui pengiriman paket kiriman dengan kemasan dan alamat tertentu.

Baca juga:  Sindikat Narkoba Internasional Diungkap, BNNP Curigai Dua WN Inggris Terlibat Kartel

“Modus ini merupakan secara umum dipakai untuk mengedarkan narkotika antarwilayah,” ujarnya.

Kondisi tersebut mesti menjadi perhatian BNNP Bali bersama jajarannya untuk melakukan deteksi dan pengawasan terhadap orang ataupun barang yang masuk ke Bali. Pihaknya selalu menjalin komunikasi dengan BNNP lain untuk memperoleh informasi atau indikasi narkotika yang akan masuk ke Bali.

“Selain itu, kami juga terus berkoordinasi dengan instansi lain seperti Bea Cukai, Angkasa Pura, otoritas bandara, Pelindo dan para perusahaan ekspedisi untuk bersama melakukan pengawasan terhadap barang atau paket yang mencurigakan,” tegas Kombes Sinar.

Baca juga:  Angkutan Sembako Tak Dilarang Beroperasi Selama Natal-Tahun Baru

Mantan Kapolres Tabanan ini mengatakan, khusus untuk jasa ekspedisi, BNNP Bali sudah beberapa kali melaksanakan rapat bersama dan menjalin kerja sama. Tujuannya, pencegahan dan pengawasan terhadap kiriman barang yang mencurigakan atau diduga narkotika. Selama ini pihaknya sangat terbantu atas kerja sama dengan perusahaan ekspedisi dalam mengungkap kasus kejahatan narkotika di Bali.

“Untuk tim khusus cegah penyelundupan kami membentuk tim terpadu melibatkan instansi terkait yang kegiatannya bersifat insidentil yang bergerak berdasarkan informasi dan waktu-waktu tertentu. Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan yaitu operasi pengawasan di Terminal Mengwi,” katanya.

Baca juga:  9 Gempa Dangkal Guncang Buleleng, BPBD Sebut Tak Ada Laporan Kerusakan

Pihaknya berharap, menjelang tahun baru ini, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika bisa terus ditekan dengan memutus supply dan demand dari masyarakat.

“Sehingga masyarakat dapat merasa aman, nyaman, dan penuh sukacita dan bahagia tanpa narkoba dalam menyambut tahun baru 2026,” ucapnya. (Kerta Negara/balipost)

 

 

BAGIKAN