MANGUPURA, BALIPOST.com – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa sarana dan fasilitas pengelolaan sampah berkelanjutan bagi masyarakat di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Program ini dilakukan untuk menjawab meningkatnya volume sampah di wilayah pariwisata Bali dan mendukung terciptanya lingkungan bersih serta sehat bagi masyarakat.
Melalui kolaborasi dengan Yayasan Metta Sinergi Indonesia, PT SMI membangun berbagai fasilitas pengelolaan sampah seperti lubang resapan biopori, mini waste bins, dump cart, serta penambahan perlengkapan keselamatan kerja bagi petugas kebersihan. Selain itu, masyarakat turut mendapatkan pelatihan dan sosialisasi mengenai pengolahan sampah organik dan pemilahan sampah sejak dari rumah.
Program ini juga menyasar fasilitas publik seperti pasar, pura, dan sekolah dasar, sehingga praktik pemilahan dan pengurangan sampah dapat diterapkan secara luas. Tak hanya itu, mesin pencacah plastik turut diberikan agar sampah anorganik dapat didaur ulang dan memiliki nilai guna.
“Dengan adanya fasilitas ini, kami merasa sangat terbantu dalam mengurangi penumpukan sampah dan mengedukasi warga agar lebih peduli lingkungan,” ujar perwakilan Kelurahan Jimbaran.
Dari sisi peningkatan kapasitas sumber daya manusia, lebih dari 80 peserta yang terdiri dari anggota PKK, pendidik, dan siswa sekolah mengikuti pelatihan yang difasilitasi narasumber akademisi dari Universitas Udayana.
Peserta juga memperoleh buku panduan pengelolaan sampah untuk diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Perwakilan Yayasan Metta Sinergi Indonesia menyampaikan bahwa program ini bukan hanya memberikan alat, namun juga membangun perilaku baru dalam menjaga lingkungan.
“Masyarakat menjadi lebih memahami pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah sejak dari rumah. Ini adalah perubahan yang berdampak panjang,” ujarnya.
Berdasarkan hasil evaluasi, program ini telah memberikan dampak langsung kepada sekitar 2.438 orang penerima manfaat di Jimbaran, termasuk keluarga, pelajar, petugas kebersihan, hingga komunitas pasar. Dengan keberhasilan ini, program diharapkan dapat menjadi contoh pengelolaan sampah
berbasis masyarakat yang dapat direplikasi di daerah lain, sebagai bagian dari upaya bersama mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan mendukung keberlanjutan pariwisata di Bali. (Adv/balipost)
