Pasar Amlapura Timur dijadikan contoh keberhasilan pemanfaatan dana pinjaman. (BP/istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kabupaten Karangasem dikenal sebagai daerah yang mampu memanfaatkan dana pinjaman dari pusat untuk pembangunan infrastruktur dengan baik. Tidak hanya hasil pembangunannya, tetapi juga bagaimana pinjaman itu disetujui dewan dan kelancaran pembayaran cicilannya.

Salah satu yang menjadi contoh, adalah hasil pembangunan Pasar Amlapura Timur yang dibangun dengan dana pinjaman dari PIP (Pusat Investasi Pemerintah) sebesar Rp 49,8 miliar. Keberadaan Pasar Amlapura Timur dijadikan contoh oleh PT SMI Sarana Multi Infrastruktur (dulu PIP), kepada kabupaten lain di Indonesia, Kamis (1/8).

Pihak PT SMI mengantar langsung wakil dari tiga kabupaten, untuk melihat langsung keberadaan Pasar Amlapura Timur dari dekat. Ketiga kabupaten itu, yakni Kabupaten Lombok Tengah (NTB), Halmahera (Maluku) dan Kabupaten Banjar Baru. Direktur Kerjasama PT SMI, Asmi, menyampaikan bahwa sudah ada 22 kabupaten/kota yang masuk ke dalam waiting list (daftar tunggu).

Baca juga:  Banyak Pasar Jadi Klaster COVID-19, Ketersediaan Bahan Pokok Belum Terpengaruh

Asmi mengapresiasi Karangasem, yang telah mampu memanfaatkan dana pinjaman dengan baik untuk pembangunan infrastruktur vital seperti pasar. Keberhasilan yang dicapai Karangasem, tidak hanya sebatas sukses dalam membangun pasar, tetapi yang membuat pihaknya mengapresiasi adalah, lancar dalam membayar angsuran pinjaman.

Demikian juga pinjaman yang dilakukan pada era pemerintahan Bupati Karangasem, Wayan Geredeg itu, mendapat persetujuan dari banyak pihak, termasuk oleh lembaga DPRD Karangasem, yang diatur dengan regulasi perda. “Kami sengaja mengundang mereka ke sini, agar dapat melihat langsung bagaimana proses pinjaman itu dan seperti apa hasilnya. Tidak hanya itu, yanh terpenting adalah bagaimana memenuhi kewajiban setelah meminjam dana,” kata Asmi.

Baca juga:  Nihil, Migor Curah di Pasar Tradisional

Kedatangan PT SMI, diterima Asisten III Sekda Karangasem Ni Luh Santika Wati, Kabag Ekonomi I Gede Hadi Susila, dan Kabag Humas Protokol Edi Setiadi Dwijantoro. Edi menyampaikan PT SMI sangat respect dengan hasil yang didapat Karangasem setelah memanfaatkan dana pinjaman.

Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri diminta mempresentasikan proses yang dilakukan Pemkab Karangasem dalam memanfaatkan dana pinjaman untuk mendongkrak pembangunan daerah. “Bupati akan mempresentasikan langsung di hadapan Menteri Perdagangan dan 22 kabupaten/kota yang telah mengajukan pinjaman ke PT SMI di Denpasar,” tegas Edi.

Sebelumnya, PIP memberikan pinjaman senilai Rp 49,87 miliar pada tahun 2011 untuk pembangunan Pasar Umum Amlapura Timur serta Pusat Seni dan Kerajinan Tradisional. Pinjaman diberikan dengan jangka waktu lima tahun dan masa tenggang pembayaran pokok (grace period) 15 bulan.

Baca juga:  Berdalih Hilangkan Ilmu Perdukunan, Kakek Gauli Cucu Hingga Hamil

Bunga pinjaman sebesar 7,7 persen efektif per tahun. PIP melihat bahwa sebuah pasar umum memiliki sedikitnya dua peran ekonomi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Peran tersebut adalah, sebagai penyangga ekonomi mayoritas masyarakat dan pedagang kecil atau pelaku ekonomi kecil. Kedua, sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Adapun pusat seni dan kerajinan tradisional bertujuan untuk menangkap wisatawan dari Cruise atau Kapal Pesiar yang ingin melihat pertunjukkan seni dan membeli barang tradisional, tanpa harus ke wilayah lain, seperti ke Denpasar. Tetapi, sayangnya Pelabuhan Cruise belum jadi. Malah, gedung Pusat Seni dan Kerajinan itu sudah beralih fungsi menjadi Mall Pelayanan Publik. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *