
DENPASAR, BALIPOST.com – Seorang anak yang masih duduk di sekolah dasar (SD), berinisial AAR (11) ditemukan meninggal dunia di Pantai Padanggalak, Denpasar pada Jumat (28/11).
Terkait peristiwa nahas ini, anggota Polsek Denpasar Timur (Dentim) telah memeriksa saksi-saksi.
Menurut Kapolsek Dentim, Kompol Ketut Tomiyasa, dalam pemeriksaan terungkap bahwa sebelum terseret arus di Pantai Muara Biaung, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar, korban sempat membuat barong di salah satu rumah temannya di Batubulan, Gianyar.
Setelah itu korban dan teman-temannya bermain di Pantai Muara Biaung, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar dan akhirnya terseret arus.
Tomiyasa menjelaskan korban dan teman-temannya sebanyak 6 orang pada pukul 13.30 WITA membuat barong. Selanjutnya korban mengajak teman-temannya itu naik sepeda ke Pantai Muara Biaung untuk mandi.
“Saat itulah korban terseret arus lalu menghilang pukul 14.30 WITA. Teman-temannya korban minta tolong kepada pengunjung pantai,” kata Kompol Tomiyasa.
Sedangkan keterangan Dominggus Malli Mesa (37) asal NTT, pada Jumat pukul 17.00 WITA, saat memancing di Pantai Padanggalak melihat ada orang mengapung dan langsung dievakuasi ke pinggir pantai. Sesampainya di pinggir pantai, korban sudah tidak bernafas.
Ayah korban, Adi (39) asal NTB mengatakan pukul 17.30 WITA ketika pulang dari sawah diberitahu istrinya bahwa korban mengalami kecelakaan di Pantai Padanggalak. Mendengar hal tersebut, Adi langsung menuju Pantai Padanggalak dibonceng temannya.
Terkait peristiwa ini, pihak keluarga korban telah mengikhlaskan dan menggapnya sebagai musibah serta tidak menuntut secara hukum. Jasad korban dititipkan di RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar dan akan diberangkatkan ke Lombok.
“Kami mengimbau para orangtua agar mengetahui dan mengawasi ketika anak-anaknya bermain ke pantai. Edukasi anak-anak agar memberi tahu main kemana saja agar bisa dipantau,” tegas mantan Kabagops Polresta Denpasar ini. (Kerta Negara/balipost)










