
JAKARTA, BALIPOST.com – Generasi emas Portugal kembali lahir. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Timnas U-17 Portugal menjuarai Piala Dunia U-17 setelah menaklukkan Austria 1-0 pada laga final yang berlangsung di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Kamis (27/8) malam waktu setempat.
Gol tunggal Anisio Cabral pada menit ke-32 menjadi penentu kemenangan Seleção muda dan mengubah malam final menjadi panggung sejarah bagi sepak bola Portugal.
Sejak menjadi peringkat ketiga pada edisi 1989 di Skotlandia, Portugal terus menunggu kesempatan mengangkat trofi turnamen kelompok usia paling prestisius dunia. Kini, penantian lebih dari tiga dekade itu terbayar lunas.
Tim asuhan pelatih U-17 Portugal tampil penuh percaya diri sejak menit awal. Tekanan cepat mereka langsung membuahkan peluang lewat tembakan Duarte Cunha di menit ketiga. Dominasi Portugal pun terjaga hingga gol pembuka lahir.
Cabral memecah kebuntuan melalui sontekan jarak dekat setelah menerima umpan tarik Cunha, mengamankan keunggulan yang kemudian bertahan hingga laga usai.
Dikutip dari Kantor Berita Antara meski tumbang di final, Austria tetap mencatatkan pencapaian terbaik sepanjang keikutsertaan mereka di Piala Dunia U-17. Sebelumnya, Austria tak pernah melampaui fase grup.
Tekanan Austria di babak kedua cukup mengancam terutama melalui tendangan bebas Hasan Deshishku di menit 48 dan sundulan Ifeanyi Ndukwe menit 81. Namun, kiper Portugal, Romario, tampil heroik dengan rangkaian penyelamatan krusial.
Pada perebutan tempat ketiga, Italia memastikan posisi podium setelah mengalahkan Brasil 4-2 lewat adu penalti, usai bermain imbang 0-0 di waktu normal. Hasil ini membuat Eropa mendominasi podium Piala Dunia U-17 edisi tahun ini.
Portugal sejak awal menunjukkan agresivitas lewat serangan cepat dan tekanan tinggi. Namun Austria tidak tinggal diam, memberi respon lewat percobaan Hasan Deshishku dan Johannes Moser di menit ke-4.
Meski terus mengejar di babak kedua, Austria gagal menemukan celah untuk menembus pertahanan Portugal hingga peluit panjang berbunyi.
Dengan disiplin pertahanan, kreativitas lini tengah, dan efisiensi serangan, Portugal U-17 menutup turnamen ini sebagai juara dunia untuk pertama kalinya, sebuah pencapaian monumental yang menambah panjang daftar generasi berbakat dari negeri tersebut. (Suka Adnyana/balipost)









