
DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus ulah pati terjadi di parkir utara Lapangan Kapten Japa, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur (Dentim), Kamis (6/11).
Korbannya seorang sopir truk berinisial NS (42) asal Kecamatan Selat, Karangasem. Sebelum ulah pati, korban mengirim pesan lewat WhatsApp kepada GYDW (18) yang isinya minta maaf dan menyampaikan akan mengakhiri hidup.
Korban sejak lama pisah ranjang dengan istrinya karena masalah ekonomi.
Kasi Humas Polresta Denpasar, Kompol Ketut Sukadi, Jumat (7/11), menyampaikan, korban tinggal sementara di Jalan Gandapura III, Desa Kesiman Kertalangu, Dentim. Hasil olah TKP, korban ditemukan tergantung.
Di TKP ditemukan satu botol arak dan jasad korban ditemukan di sebelah dump truck. “Peristiwa ini diketahui pukul 18.30 WITA. Kasus ini ditangani Polsek Dentim,” ujarnya.
Menurut Kompol Sukadi, anggota Polsek Dentim telah memeriksa anak korban, GYDW. Disampaikan bahwa sebelum ditemukan meninggal, sekitar pukul 17.48 WITA, korban mengirim pesan lewat WhatsApp berisi permintaan maaf kepada keluarga dan menyatakan akan mengakhiri hidupnya.
Korban juga mengirimkan sebuah foto memperlihatkan dirinya duduk dengan seutas tali nilon di sampingnya. Selain itu, ada satu botol arak.
“Informasi dari anaknya, korban sejak lama pisah ranjang dengan istrinya. Oleh karena itu korban hidup seorang diri dan sering berpindah-pindah tempat kos,” ungkap Kompol Sukadi.
GYDW mengatakan, sebelum pisah ranjang, orang tuanya sering bertengkar karena masalah ekonomi. Sementara, dari keterangan Wa (39), awalnya ia hendak belanja di dekat TKP. Ketika berada di luar kos, Wa melihat sejumlah anak baru selesai berolahraga di lapangan.
Anak-anak tersebut tampak menyenter ke arah seseorang yang tergantung dan berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Warga langsung berdatangan ke TKP dan dilaporkan ke Polsek Dentim.
Anggota Polsek Dentim langsung ke lokasi dan melakukan olah TKP. Setelah itu, jasad korban dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar. (Kerta Negara/balipost)










