
DENPASAR, BALIPOST.com – Bazaar pangan menjadi strategi Pemkot Denpasar dalam mengendalikan inflasi. Seperti diketahui, belum lama ini ditemukan pedagang yang menjual beras di atas HET. Untuk itu Pemkot Denpasar menggelar bazaar pangan di kawasan Pura Desa Adat Yangbatu, Jumat (31/10).
Sekda Kota Denpaar, I.B. Ait Wiradana didampingi Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, I.B. Mayun Suryawangsa mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam pengendalian inflasi.
Bazaar pangan ini menjual bahan pokok yang mana, berdasarkan pemantauan, diketahui harga komoditi beras 5 kg berada di kisaran Rp58.000 dari harga pasaran sebesar Rp72.000. Selanjutnya bawang merah seharga Rp32.000/kg dari harga pasar yakni Rp38.000/kg. Bawang putih berada dikisaran Rp30.000/kg dari harga pasaran yakni Rp35.000/kg.
Selanjutnya cabe kecil di angka Rp25.000/kg dari Rp30.000/kg di pasaran. Sementara untuk telor berada di kisaran harga Rp50.000/krat. Sedangkan gula pasir berada dikisaran harga Rp17.000/kg dari harga pasaran sebesar Rp18.000/kg.
Sekda Alit Wiradana mengatakan, selain rutin menggelar operasi pasar, Pemkot Denpasar juga menggelar bazaar pangan. Hal ini sebagai upaya mendukung pengendalian inflasi dengan menjaga stabilitas harga.
“Ini merupakan salah satu strategi pengendalian inflasi, sehingga mampu menjaga stabilitas bahan pokok yang menyebabkan inflasi,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, bazaar pangan ini dilaksanakan dengan menyasar kantong -kantong kepadatan penduduk. Sehingga diharapkan mampu memberikan intervensi terhadap harga-harga bahan pokok di pasaran.
“Dengan bazaar pangan ini kami berharap mampu meningkatkan akses pangan masyarakat, terutama pangan pokok dan strategis, serta berkualitas baik dengan harga dibawah pasar, sebagai upaya berkelanjutan menjaga stabilitas harga dan inflasi daerah,” ujarnya.
Sementara, Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, I.B. Mayun Suryawangsa mengatakan, bazaar pangan ini akan digelar sebanyak 4 kali dalam sebulan hingga akhir tahun 2025. Dimana, sebanyak 20 penyedia pangan turut dilibatkan.
“Tentu dengan kegiatan ini kami berharap dapat mendukung terciptanya gerakan pengendalian inflasi daerah, dengan memfasilitas komoditi pangan, untuk menjaga stabilitas pangan,” ujarnya.(Cita Maya/balipost)
 
  
 









