Pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memasang informasi tentang Pertalite stok habis. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kelangkaan bahan bakar jenis Pertalite dikeluhkan warga dalam 2 miggu terakhir. Kondisi terparah terasa di sejumlah wilayah di Denpasar dan Badung.

Sebagian pengendara terpaksa menggunakan Pertamax. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran publik, mengingat Pertalite merupakan bahan bakar paling banyak digunakan oleh masyarakat.

Terkait keluhan ini, Pertamina Patra Niaga akhirnya angkat bicara. Perusahaan energi pelat merah itu mengakui adanya kendala distribusi di lapangan dan memastikan pasokan BBM subsidi akan kembali normal secara bertahap.

Baca juga:  Turun, Pendapatan Parkir di Kota Denpasar

Menanggapi situasi tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, Rabu (22/10) malam menjelaskan, perusahaan tengah melakukan langkah cepat dengan alih suplai dari Terminal BBM Sanggaran ke Terminal BBM Manggis untuk mempercepat pemulihan distribusi.

“Dengan adanya alternatif suplai dari Manggis ini, kami berharap situasi dapat segera membaik dan distribusi kembali normal,” ujar Ahad.

Selain itu, Pertamina juga mengerahkan mobil tangki tambahan guna mempercepat pengiriman BBM ke SPBU-SPBU yang terdampak, terutama di jalur utama dan kawasan strategis Pulau Dewata.

Baca juga:  Gubernur Koster Komit "Ngayah" untuk Umat Hindu

Ahad menambahkan, perusahaan saat ini menerapkan prioritas pengiriman dan pengisian BBM di SPBU. Fokus utama diarahkan kepada konsumen kendaraan pribadi dan transportasi umum, sementara pengisian ke konsumen non-kendaraan dibatasi untuk mencegah praktik spekulan.

“Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum setempat agar distribusi berjalan tertib dan tepat sasaran,” imbuhnya. (Suardika/bisnisbali)

BAGIKAN