Perajin menyelesaikan pembuatan gerabah di Kota Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dewasa ayu atau ala ayuning dewasa memiliki peran penting sebagai pedoman dalam menentukan waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan dalam tradisi masyarakat Bali. Secara etimologis, ala berarti buruk atau kurang baik, sedangkan ayu berarti indah, baik, atau utama.

Dewasa bermakna hari, waktu, atau momentum. Maka, ala ayuning dewasa dapat dipahami sebagai perhitungan waktu yang mempertimbangkan sisi baik (ayu) dan kurang baik (ala), sehingga dapat dipilih saat yang paling harmonis untuk suatu kegiatan.

Baca juga:  Pulihkan Pariwisata, Pelaku Pariwisata 4 Negara Diundang ke Bali

Memilih waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan ataupun upacara sama halnya dengan menjaga keseimbangan antara sekala dan niskala. Berikut ala ayuning dewasa hari ini, 14 Oktober 2025 dikutip dari kalenderbali.org.

Agni Agung Doyan Basmi
Bersifat panas, tidak baik membangun rumah, terutama tidak baik mengatapi rumah, karena mudah terbakar. Baik untuk mulai membakar bata, genteng, gerabah, keramik, tembikar, dan lain-lain.

Baca juga:  Baik untuk Menangkap Ikan, Berikut Ala Ayuning Dewasa 22 September 2025

Carik Walangati
Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah.

Dauh Ayu
Baik untuk membuat awig-awig, peraturan-peraturan atau undang-undang, baik untuk membangun.

Kala Dangu
Tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan, pindah tempat, bepergian.

Kala Kutila
Baik untuk memulai pekerjaan yang mempergunakan api.

Kala Pati
Baik untuk membuat jerat dan memasangnya, pembuat perusak. Tidak baik untuk semua upacara dan pekerjaan yang lainnya.

Baca juga:  Rapid Antigen Sasar Pengunjung Pantai Sanur, Seorang Pelajar Reaktif

Kala Sudukan
Tidak baik untuk memindahkan orang sakit, menunjukkan unsur perombakan.

Panca Prawani
Tidak baik dipakai dewasa ayu.

Salah Wadi
Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapandes, potong rambut, dll.) Pitra Yadnya (penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti, dll.) (Sumarthana/balipost)
Perajin menyelesaikan pembuatan gerabah di Kota Denpasar. (BP/eka)

BAGIKAN