Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha saat diwawancarai oleh wartawan. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di Filipina untuk senantiasa memperhatikan keamanan pribadi dan mewaspadai gempa susulan usai gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang Kepulauan Mindanao di wilayah Filipina selatan, Jumat pagi (10/10).

Menurut Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha, dikutip dari Kantor Berita Antara, KJRI di Davao City yang berdekatan dengan pusat gempa, telah berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas masyarakat Indonesia.

Baca juga:  Tim Evakuasi TNI Angkut Rombongan Terakhir WNI di Port Sudan ke Jeddah

“KJRI telah menyampaikan imbauan agar para WNI tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan,” ucap Judha.

Ia menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban akibat gempa tersebut. Diketahui saat ini terdapat sekitar 8.700 WNI yang menetap di Filipina selatan.

Judha memastikan bahwa selain waspada keamanan, KJRI Davao City juga meminta para WNI untuk terus memonitor informasi dan arahan otoritas lokal serta supaya segera menghubungi KJRI apabila menghadapi situasi kedaruratan.

Baca juga:  Jelang Natal, Peningkatan Arus Penumpang Mulai Terjadi di Bandara Ngurah Rai

Gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang Filipina bagian selatan pada Jumat pagi. Laporan badan Survei Geologi Amerika Serikat (AS) menyampaikan bahwa pusat gempa tersebut berada 127,9 kilometer dari kota Davao di Kepulauan Mindanao dan memiliki kedalaman 58 kilometer.

Gempa tersebut sempat memicu peringatan tsunami, meski kemudian telah dicabut oleh otoritas Filipina.

Berdasarkan informasi otoritas Filipina, tercatat tiga warga setempat meninggal dunia akibat gempa dahsyat tersebut.

Baca juga:  Ratusan Telur Penyu Siap Menetas Ditemukan di Pantai Tukad Mungga

Sementara itu, Presiden Ferdinand Marcos Jr. telah menginstruksikan semua badan pemerintah terkait penanggulangan bencana untuk segera mengaktifkan komunikasi dan berkoordinasi erat dengan otoritas wilayah yang terdampak gempa.

“Operasi pencarian, penyelamatan, dan pertolongan telah disiapkan dan akan diturunkan begitu situasi aman,” kata Marcos.

Ia menambahkan bahwa departemen pemerintah terkait telah mempersiapkan pasokan bantuan dan layanan medis darurat. (kmb/balipost)

BAGIKAN