
TABANAN, BALIPOST.com – Proses penataan Graha Yadnya Tabanan terus menunjukkan progres signifikan. Hingga awal Oktober ini, pembangunan fisik kawasan yang menjadi bagian penting dari kegiatan keagamaan masyarakat Tabanan itu telah rampung sekitar 70 persen.
Terbaru, pada Minggu (5/10), telah dipasang dua patung yakni Bhairawa dan Bhairawi di areal Graha Yadnya.
Pemasangan patung menjadi atensi Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya. Ia memantau langsung penataan di Graha Yadnya Tabanan.
Menurut Bupati Sanjaya, dua patung ini bukanlah patung raksasa melainkan perwujudan dari Batara Siwa dan Batari Durga.
Menurutnya, Bhairawa dalam tradisi Hindu, adalah manifestasi Dewa Siwa yang ganas dan kuat, sering dikaitkan dengan aspek kehancuran namun juga perlindungan. Bhairawi merupakan bentuk feminin dari Bhairawa, sering diidentifikasi dengan Dewi Durga yang mewujudkan kemarahan ilahi dan aspek kekuatan feminin yang tak tertandingi.
“Secara konsep, patung ini bukan merupakan patung raksasa seperti yang sering diasosiasikan, melainkan perwujudan Dewa Siwa dan Dewi Durga sebagai simbol penjaga kawasan suci,” jelasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Tabanan, I Made Dedi Darma Saputra mengatakan bahwa pengerjaan tahap demi tahap terus dilakukan secara bertahap, termasuk pemasangan dua patung suci sebagai elemen utama kawasan tersebut.
Ia mengungkapkan, proyek penataan Graha Yadnya ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tabanan dengan nilai sekitar Rp15 miliar. Anggaran tersebut mencakup pembangunan utama Graha Yadnya, penataan kawasan Tunon, serta kelengkapan penunjang hingga Beji Pelarungan.
“Pekerjaan fisik kini sudah mencapai 70 persen. Kami terus memacu penyelesaian agar kawasan ini bisa segera dimanfaatkan. Setelah seluruhnya rampung, fungsi pengelolaan akan kami serahkan kepada pihak adat sesuai dengan peruntukan dan nilai-nilai sakral yang melekat,” tegasnya. (Puspawati/balipost)