
GIANYAR, BALIPOST.com – Kebakaran yang terjadi di Pasar Tematik Ubud 17 Agustus 2024 lalu berdampak pada kerusakan jaringan Mechanical, Electrical, and Plumbing (MEP) yang terletak di area basement hingga lantai satu gedung blok barat dan blok timur. Akibatnya seluruh bangunan tidak teraliri listrik yang berimbas tak berfungsinya pompa air sehingga toilet termasuk sarana pengolahan limbah juga tidak bekerja.
Kepala Pasar Tematik Ubud, Ketut Sri Darma, Minggu (5/10) mengatakan kerusakan pada infrastruktur, terutama Gedung Timur terjadi akibat kebakaran. Dijelaskannya, kerusakan terutamapada jaringan MEP yang terletak di area basement hingga lantai satu.
Rusaknya jaringan MEP ini menyebabkan terputusnya pasokan listrik dan air. Dipaparkannya, kondisi kerusakan jaringan MEP mencakup seluruh instalasi vital yang berada di bawah gedung, seperti listrik dan air.
Ia mengaku belum dapat memastikan kondisi jaringan secara keseluruhan, apakah dapat berfungsi kembali atau tidak. “Kerusakan pada sistem kelistrikan berpotensi menyebabkan kebakaran atau masalah keamanan lainnya, kondisi ini sudah disampaikan ke pemerintah, untuk mengantisipasi risiko, diputuskan untuk menunggu anggaran pemerintah untuk penanganan lebih lanjut terkait jaringan MEP,” jelasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindag) Gianyar, A.A. Gde Raka Suryadiputra mengatakan kerusakan infrastruktur MEP dirasakan imbasnya oleh pedagang di blok timur yang mencakup 304 pedagang seni dan 325 pedagang bahan pokok. Selain itu, 130 pedagang yang berjualan di Blok Barat juga terimbas.
Perwakilan pedagang blok timur yang direlokasi ke blok barat, Ketut Jorki menyampaikan pada dasarnya pedagang bisa memaklumi situasi pasar tematik Ubud sekarang ini karena memang pasar habis kebakaran, tanpa layanan listrik, dan tanpa air. “Kita dapat berjualan apa adanya, yang penting kita dapat berjualan saja kita sudah bersyukur untuk menyambung hidup kita,” ucapnya.
Pedagang di blok barat, Wayan Sudarta menyampaikan tanpa adanya aliran listrik, rata-rata semua pedagang berinisiatif menggunakan genset untuk mendapatkan energi listrik guna menyalakan lampu. Permasalahan pada toilet pasar yang tidak berfungsi sehingga pedagang dan pengunjung pasar meminjam toilet berbayar di lokasi berdekatan dengan pasar.
Pengunjung pasar Kadek Suartana menyampaikan kurang nyaman berkunjung ke Pasar Tematik Ubud karena tidak ada fasilitas WC/toilet yang bisa digunakan. “Kondisi ini sangat tidak nyaman, terutama bagi para tamu-tamu yang berkunjung karena tidak adanya toilet, pada dasarnya semua pengunjung kecewa kebelet ke belakang tidak ada fasilitas toilet yang bisa digunakan di pasar,” keluhnya.
Layanan toilet berbayar tersedia di bagian barat pasar, tepatnya di tourism information center. Petugas information center berkelit tidak mau disebut menyediakan fasilitas toilet umum berbayar. “Kami hanya membantu pedagang dan pengunjung, kami harus menyediakan petugas kebersihan, fasilitas tisu, sehingga kami mintakan biaya sukarela untuk pengunjung pasar dan pedagang yang meminjam toilet, itu untuk biaya petugas kebersihan tersebut,” ucap petugas information center yang tidak mau disebut namanya. (Wirnaya/balipost)