Beberapa pekerja menggarap bangunan di wilayah Badung. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dewasa ayu atau ala ayuning dewasa memiliki peran penting sebagai pedoman dalam menentukan waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan dalam tradisi masyarakat Bali. Secara etimologis, ala berarti buruk atau kurang baik, sedangkan ayu berarti indah, baik, atau utama.

Dewasa bermakna hari, waktu, atau momentum. Maka, ala ayuning dewasa dapat dipahami sebagai perhitungan waktu yang mempertimbangkan sisi baik (ayu) dan kurang baik (ala), sehingga dapat dipilih saat yang paling harmonis untuk suatu kegiatan.

Baca juga:  Diberlakukan Sejak 2016, Perda Insentif Penanam Modal Belum Diimplementasi

Memilih waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan ataupun upacara sama halnya dengan menjaga keseimbangan antara sekala dan niskala. Berikut ala ayuning dewasa hari ini, 4 Oktober 2025 dikutip dari kalenderbali.org.

Amerta Papageran

Tidak baik untuk melakukan dewasa ayu karena mengandung pengaruh sakit-sakitan.

Babi Turun

Baik untuk memasang sesirep.

Banyu Urug

Baik untuk membuat bendungan. Tidak baik untuk membuat sumur.

Kala Bangkung, Kala Nanggung

Baca juga:  Tidak Baik untuk Membajak Sawah, Berikut Ala Ayuning Dewasa 30 September 2025

Tidak baik untuk mulai memelihara ternak.

Kala Buingrau

Baik untuk menebang kayu, membuat bubu, memuja pitra. Tidak baik untuk membangun, mengatapi rumah.

Kala Ingsor

Mengandung sifat/tanda-tanda mengecewakan

Kala Rau

Baik untuk meramu obat-obatan, sadek, membuat senjata, upas (penjaga). Tidak baik untuk membangun rumah, mengatapi rumah akibatnya akan terbakar, batasi berbicara yang dapat menimbulkan kekeliruan, mengawinkan orang.

Kala Upa

Baik untuk memulai mengambil/memelihara ternak (wewalungan).

Baca juga:  Baik untuk Menangkap Ikan, Berikut Ala Ayuning Dewasa 22 September 2025

Lebur Awu

Tidak baik melakukan upacara wiwaha/pernikahan, pertemuan, membangun rumah, mengatapi rumah. Baik untuk membangun irigasi.

Semut Sedulur

Baik untuk gotong royong, kerja bakti, memulai kampanye, membentuk perkumpulan. Tidak baik mengubur atau membakar mayat. (Sumarthana/balipost)

BAGIKAN