Sejumlah warga berada di lokasi jalur Desa Sambangan, Buleleng. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kecelakaan maut kembali terjadi di jalur rawan tanjakan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

Seorang siswi SMA bernama Kadek Ayu Febri Aryanti (18) meninggal dunia secara tragis setelah tergencet sebuah mobil pikap yang terguling di Jalan Raya Sukasada–Sambangan, tepatnya di Desa Sambangan, Rabu (1/10).

Korban, yang merupakan warga Banjar Dinas Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, saat itu sedang mengendarai sepeda motor berpelat DK-5966-OR, melaju dari arah barat menuju timur.

Tanpa disangka, sebuah mobil pikap dengan nomor polisi K 9042 HC yang datang dari arah berlawanan tiba-tiba berjalan mundur di tanjakan karena diduga tidak kuat menanjak.

Baca juga:  DPRD Bali Soroti Siswa SMP Belum Bisa Baca di Buleleng

Mobil pikap yang dikemudikan oleh Andi Cahyono (27), warga Jepara, Jawa Tengah, kehilangan kendali dan akhirnya terguling ke belakang, tepat ke arah motor yang dikendarai Aryanti. Korban yang tidak sempat menghindar pun tergencet di bawah bodi pikap bersama sepeda motornya.

“Proses evakuasi memakan waktu cukup lama karena korban berada di bawah kendaraan yang terguling,” ujar Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz, saat dikonfirmasi, Kamis (2/10).

Baca juga:  Disuruh Perbaiki HP, Pria Ini Malah Ambil Tabungan Temannya untuk Judol

Saat ini, sopir pikap telah diamankan di Polres Buleleng untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Unit Laka Lantas masih mendalami penyebab pasti kecelakaan, termasuk apakah kendaraan membawa muatan berlebih atau mengalami gangguan teknis.

“Pengemudi masih diperiksa dan penyelidikan terus berjalan. Kami juga mengumpulkan keterangan dari saksi di lokasi,” imbuh Iptu Yohana.

Data dari Satlantas Polres Buleleng menyebutkan bahwa jalur Sukasada–Sambangan termasuk dalam kawasan rawan kecelakaan, khususnya saat musim hujan atau ketika kendaraan bermuatan berat melintasi tanjakan curam.

Baca juga:  Rumah Warga Desa Ringdikit Tertimbun Longsor

Iptu Yohana mengingatkan para pengemudi, khususnya kendaraan niaga seperti pikap dan truk, agar selalu memperhatikan beban muatan dan kondisi kendaraan sebelum melintas di jalur menanjak.

“Jangan membawa muatan melebihi kapasitas, karena bisa berakibat fatal. Kecelakaan seperti ini tidak hanya membahayakan pengemudi, tetapi juga pengguna jalan lainnya,” tegasnya. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN