
MANGUPURA, BALIPOST.com – Kebakaran kembali terjadi di wilayah hukum Polres Badung, Senin (22/9). Rumah milik I Nyoman Wijaya (50) di Banjar Tegeh Kelurahan Kerobokan, Kuta Utara, terbakar. Pemicunya diduga api bersumber dari dupa yang tidak dimatikan saat sembahyang (mebanten).
Terkait peristiwa ini, PS Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung Aiptu, Ni Nyoman Ayu Inastuti menjelaskan, dari keterangan korban selesai sembahyang pukul 10.00 WITA, lalu meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Korban menghadiri upacara agama di rumah saudaranya.
Saat berada di rumah keluarganya tersebut, korban ditelepon oleh kakaknya, Ni Luh Suratni (63) memberitahukan bahwa rumahnya terbakar. “Korban langsung balik ke rumahnya. Setibanya di TKP korban melihat rumahnya sudah dilalap api,” ujarnya.
Warga setempat berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Kemudian korban langsung menelepon pemadam kebakaran Kabupaten Badung.
Sementara menurut Suratni, awalnya ia melihat asap mengepul di bale daje (rumah utara). Ia panik dan minta tolong kepada tetangga sekitar untuk memadamkan api dan langsung menghubungi korban. Empat mobil pemadam dikerahkan ke lokasi dan api berhasil dipadamkan pukul 11.43 WITA.
“Kebakaran ini diduga disebabkan oleh api dupa yang masih menyala di dalam rumah korban. Membakar benda yang mudah terbakar sehingga menyebabkan terjadinya kebakaran,” tegasnya. Akibat kejadian itu korban mengalami kerugian Rp50 juga.
Kantor Kades Juga Terbakar
Di tempat terpisah, kebakaran juga melanda Kantor Kepala Desa (Kades) Pedungan, Jalan Pulau Kawe No. 1, Denpasar Selatan, Senin (22/9). Api diduga berasal dari percikan bara dupa yang jatuh di kasur area dapur kantor tersebut.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi mengatakan kebakaran itu terjadi sekitar pukul 09.00 WITA. Dari kesaksian, I Nyoman Sudana (60) selaku pengelola pasar, ia hendak sembahyang.
Setelah itu, Sudana menoleh ke samping kanan dan melihat kasur terbakar. Sudana berupaya mematikan api dengan cara menyiram air mineral dari galon yang ada di dapur. Beberapa pedagang ikut membantu. (Kerta Negara/balipost)