
DENPASAR, BALIPOST.com – Sungai-sungai di Kota Denpasar akan dilakukan normalisasi akibat pendangkalan. Dijadwalkan, normalisasi akan berlangsung pada pertengahan Oktober 2025 untuk mengantisipasi banjir kembali terjadi.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat diwawancarai, Minggu (21/9) mengatakan, normalisasi dilakukan untuk antisipasi banjir kembali terjadi di Denpasar. “Kemarin kami rapat, dikumpulkan semua kepala daerah. BMKG memprediksi Denpasar mulai turun hujan sedang hingga lebat pertengahan bulan November,” paparnya.
Oleh karena itu, normalisasi sungai harus segera dilakukan setelah tahap pemulihan bencana banjir. Pihaknya pun mengaku akan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida. Hal ini mengingat kewenangan terkait sungai ada di BWS.
Tak hanya itu, Arya Wibawa menyebut pihaknya akan segera menggelar rapat melalui Sekda Denpasar. Rapat ini juga akan membahas antisipasi dan persiapan Denpasar menghadapi musim hujan.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Denpasar, Gandhi Dananjaya Suarka sebelumnya mengatakan, beberapa sungai mengalami pendangkalan cukup parah. “Tukad Badung, misalnya, sudah tertimbun sedimentasi hingga 50 sentimeter,” ujarnya.
Pendangkalan tersebut disebabkan endapan lumpur, sedimentasi alami, hingga limbah domestik warga yang masih banyak dialirkan langsung ke sungai tanpa melalui septic tank.
“Selain sampah, limbah cucian dapur, kamar mandi, bahkan ada yang membuang kloset langsung ke aliran sungai. Semua ini memperparah kondisi dan harus segera ditangani dengan pengerukan,” imbuh Gandhi. (Widiastuti/bisnisbali)