
DENPASAR, BALIPOST.com – Melihat letak lantai 1 pedagang Kumbasari yang berhadapan langsung dengan Tukad (sungai) Badung, maka demi menjaga keselamatan pedagang, Pasar Malam Kumbasari kemungkinan dihapus.
Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma IB Kompyang Wiranata, Minggu (21/9) menjelaskan pedagang akan direlokasi ke Pasar Badung. Saat ini di Pasar Badung ada pedagang pelataran di sisi timur dan di belakang pasar.
Sedangkan di sisi barat Pasar Badung masih kosong dan sebelumnya saat renovasi pedagang pelataran Kumbasari tahun 2021 juga pernah direlokasi ke Pasar Badung.
Jumlah pedagang Kumbasari yang akan direlokasi kurang lebih 400 – an potensi (tempat) pelataran. Diakui ada permintaan pedagang agar tidak dipindah namun pihaknya harus mengkaji betul lokasi semula. “Karena ini merupakan perintah pimpinan, demi keselamatan, beliau minta agar dipindah di Pasar Badung,” ujarnya.
Perpindahan ini menurutnya bisa saja bersifat permanen walaupun konsekuensinya Pasar Malam Kumbasari sepi atau menjadi tempat parkir.
“Itu pun orang tidak akan mau hanya parkir saja di sana, di Kumbasari. Belum lagi ada pasar kuliner malam di sana. Ini masih ada keluhan pedagang makanya kami perlu bicarakan ke pedagang. Kami kaji, telaah, ketika penempatan di atas bagaimana, ketika dipindah bagaimana, kalau tidak, apa kendalanya,” bebernya.
Sementara, retribusi nantinya dipungut pengelola Pasar Kumbasari walaupun berjualan di Pasar Badung karena data pedagang masih di Kumbasari malam.
“Nanti setelah disepakati pindah ke atas, baru potensinya kita atur. Kemungkinan kan ada beberapa pindah ke Pasar Badung, bisa juga nanti pasar Badung berkembang menjadi Pasar Badung Malam yang berarti Pasar Malam Kumbasari yang kita hapus,” ujarnya.
Ia tak khawatir dengan kapasitas pasar Badung untuk menampung dua kelompok pedagang dari dua pasar namun yang menjadi kendalanya adalah masalah parkir. “Kita juga memikirkan masalah pedagang. Apakah layak nanti yang punya 3 potensi (tempat), kita berikan 1 potensi saja, atau 4 potensi, kita berikan 2 potensi, ” jelasnya.
Perpindahan ini menurutnya bukan tanpa sebab. Pasalnya saat kejadian banjir Rabu, 10 September lalu, pedagang memilih bertahan menyelamatkan barang dagangannya ketimbang mengutamakan keselamatan diri.
“Soalnya kemarin pedagang ingin menyelamatkan barangnya, sudah ditarik untuk naik,tapi pedagang ada yang masih memegang dagangannya,” tuturnya.
Menurutnya saat ini Perumda sudah memberi kebijakan Pasar Badung sudah mulai buka. Pasar lain juga sudah mulai buka termasuk pelataran makanya kuliner kita di Pasar Badung sudah mulai buka lagi.
“Sebenarnya kami sudah mulai buka berjualan di Pasar Badung tapi pedagang masih ewuh pakewuh, ada juga yang peralatannya belum siap, meja , payung,” tandasnya.
Sedangkan di Pasar Kumbasari saat ini tidak ada lagi aktivitas jualan di lantai 1 kecuali di sisi selatan dekat jembatan. (Citta Maya/Balipost)