Warga melihat banjir yang menggenangi kawasan Underpass Simpang Dewa Ruci, Kuta, Badung, Bali, Rabu (10/9/2025). Hujan yang mengguyur wilayah Bali sejak Selasa (9/9) mengakibatkan banjir di berbagai titik dengan ketinggian air yang bervariasi hingga mencapai 1,5 meter. (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Bali pada Rabu, 10 September 2025 disebut Gubernur Bali, Wayan Koster, sebagai yang terparah. Peristiwa ini menyisakan luka mendalam bagi para korban.

Selain terjadi kerusakan bangunan, bencana banjir bandang ini juga menelan korban jiwa. Hingga saat ini, sebanyak 18 orang korban telah ditemukan meninggal dunia, dan 4 orang dinyatakan hilang. Estimasi kerugian di seluruh wilayah Bali yang mengalami dampak banjir bandang hampir Rp100 miliar, tepatnya mencapai Rp93,5 miliar.

Kepala BPBD Provinsi Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya mengatakan dampak banjir bandang yang terjadi pada 10 September 2025 hampir merata terjadi di seluruh kabupaten/kota di Bali. Yang terparah di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Jembrana.

Diungkapkan, dari 18 korban jiwa yang ditemukan terbanyak di Kota Denpasar, yaitu 11 orang.

Disusul Kabupaten Gianyar 3 orang, Kabupaten Jembrana 2 orang, dan Kabupaten Badung 1 orang. Sedangkan, 4 orang korban yang masih hilang terbanyak di Kabupaten Badung, yaitu 3 orang. Ditambah 1 orang di Kota Denpasar. Ia mengatakan pencarian korban hilang ini telah dihentikan oleh Tim SAR Gabungan pada Kamis (18/9) sore.

Selain menelan korban jiwa, Teja mengatakan bencana banjir bandang ini juga telah menyebabkan bangunan infrastruktur rusak dan hancur. Ada sebanyak 668 unit bangunan rumah yang rusak.

Baca juga:  Prihatin Kondisi Bali, Menkop dan UKM Sebut Pusat Wajib Bantu

Dengan dengan rincian rumah rusak berat 8 unit, rusak sedang 171 unit, dan rusak ringan 1 unit. Sementara bangunan jebol/rusak sebanyak 30 unit, jaringan jalan dan jembatan 4 unit, sarana ibadat 2 unit, dan kios/toko sebanyak 668 unit. “Estimasi kerugian dari kerusakan infrastruktur bangunan ini mencapai Rp93,5 miliar,” ungkapnya, Jumat (19/9).

Teja mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali menyediakan Dana Belanja Tak Terduga (BTT) untuk bencana banjir bandang ini sebesar Rp45 miliar. Dana BTT ini sebagai backup BTT kabupaten/kota.

Dikatakan, sebanyak Rp270 juta santunan kepada korban meninggal dunia telah diberikan oleh pemerintah Provinsi Bali kepada ahli waris: Setiap korban diberikan Rp15 juta.

Santunan kepada para pedagang di Pasar Badung dan Kumbasari juga telah diberikan. Total sebanyak 640 usaha (kios, los, dan pelataran) diberikan bantuan.

Masing-masing pedagang kios dibantu Rp10 juta, pedagang los Rp5 juta, dan pedagang pelataran Rp3 juta, serta Pura Melanting Rp429,5 juta dan Pura Taman Beji Rp281 juta. Total bantuan yang diberikan sebanyak Rp710.500.000.

Baca juga:  Petani di Buleleng Belum Banyak Jadi Peserta AUTP

Sehingga, total keseluruhan santunan yang diberikan dari yang meninggal dunia, pedagang pasar, dan pura sebanyak Rp3.694.500.000.

Terkait hasil proses pencarian korban banjir bandang, Teja mengungkapkan bahwa proses pencarian korban banjir oleh tim gabungan dimulai sejak Rabu, 10 September 2025.

Berikut rinciannya:

  • Pada hari ke-1, Rabu (10/9), ditemukan 4 orang korban meninggal dunia dan 9 dalam pencarian di Kota Denpasar dan 1 orang korban ditemukan di Kabupaten Gianyar. Sehingga total 5 korban jiwa. Unsur SAR gabungan yang terlibat sedikitnya 200 orang.
  • Pada hari ke-2, Kamis (11/9), ditemukan tambahan 10 orang korban meninggal dunia, sehingga total 15 korban jiwa dan 3 orang dalam pencarian di Kota Denpasar. Unsur SAR gabungan yang terlibat sedikitnya 200 orang
  • Pada hari ke-3, Jumat (12/9), ditemukan tambahan 2 orang korban meninggal dunia, sehingga total 17 korban jiwa dan 5 orang dalam pencarian di Kota Denpasar 2 orang dan Kabupaten Badung 3 orang. Unsur SAR gabungan yang terlibat sedikitnya 150 orang.
  • Pada hari ke-4, Sabtu (13/9), tidak ditemukan korban tambahan. Total 17 korban jiwa dan 5 orang dalam pencarian di Kota Denpasar 2 orang dan Kabupaten Badung 3 orang. Unsur SAR gabungan yang terlibat sedikitnya 150 orang.
  • Pada hari ke-5, Minggu (14/9) juga tidak ditemukan korban tambahan. Total 17 korban jiwa dan 5 orang dalam pencarian di Kota Denpasar 2 orang dan Kabupaten Badung 3 orang. Unsur SAR gabungan yang terlibat sedikitnya 120 orang.
  • Pada hari ke-6, Senin (15/9), ditemukan tambahan 1 orang korban meninggal dunia sehingga total 18 korban jiwa dan 4 orang dalam pencarian di Kota Denpasar 1 orang dan Kabupaten Badung 3 orang. Unsur SAR gabungan yang terlibat sedikitnya 150 orang.
  • Pada hari ke-7, Selasa (16/9) tidak ditemukan korban tambahan. Total 18 korban jiwa dan 4 orang dalam pencarian di Kota Denpasar 1 orang dan Kabupaten Badung 3 orang. Pencarian 1 korban di Kota Denpasar dihentikan. Unsur SAR gabungan yang terlibat sedikitnya 300 orang.
  • Pada hari ke-8, Rabu (17/09), tidak ditemukan korban tambahan. Total 18 korban jiwa, 1 orang hilang di Kota Denpasar dan 3 orang dalam pencarian di Kabupaten Badung. Unsur SAR gabungan yang terlibat sedikitnya 180 orang.
  • Pada hari ke-9, Kamis (18/9) tidak ditemukan korban tambahan. Total 18 korban jiwa dan 4 orang hilang. Pencarian 3 korban di Kabupaten Badung dihentikan. Unsur SAR gabungan yang terlibat sedikitnya 180 orang. (Ketut Winata/balipost)
Baca juga:  Ruang Guru Terbakar, Dokumen Siswa dan Buku SDN 3 Pemuteran Ludes

BAGIKAN