MANGUPURA, BALIPOST.com – Dengan rampungnya pembangunan Pura Bangbang Beji, Desa Adat Pecatu menggelar upacara suci Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, dan Padudusan Wraspati Kalpa Agung pada 8 September lalu.

Rangkaian upacara puncak dipuput oleh tiga sulinggih, yakni Ida Pandita Mpu Jaya Acharyananda dari Griya Mumbul Serongga Gianyar, Ida Pandita Mpu Padma Nanda dari Griya Agung Pasek Sumerta, serta Ida Pandita Mpu Wajra Dhara Dwijananda dari Griya Kasogatan Wajara Mandadala Penatih. Kegiatan tersebut juga disertai persembahyangan bersama yang diikuti krama Desa Adat Pecatu dengan penuh khidmat.

Baca juga:  Pura Mengening Desa Adat Ambengan Dirancang Jadi Wisata Spiritual

Bendesa Adat Pecatu Made Sumerta menyampaikan,  pembangunan Pura Bangbang Beji telah rampung dengan anggaran Rp 5 miliar lebih yang bersumber dari hibah Pemerintah Kabupaten Badung sebesar Rp 4 miliar serta dukungan dana dari Desa Adat Pecatu lebih dari Rp 1 miliar.

Rangkaian upacara karya suci telah dimulai sejak 28 Agustus 2025 dan direncanakan Ida Bhatara mesineb pada 11 September 2025.

Ia berharap Pemkab Badung ke depan juga mendukung pelestarian warisan budaya, termasuk situs Bangbang Kembar di Desa Pecatu agar tidak punah.

Baca juga:  IGTKI Bali Implementasikan “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” Demi Kebangkitan Bangsa

Upacara ini turut dihadiri Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan rasa bahagia dapat hadir sebagai bagian dari krama Desa Adat Pecatu dalam prosesi suci tersebut.

Selesainya pembangunan pura wajib disertai dengan karya sebagai bentuk wujud bakti, penyucian, sebagai tempat berstananya Ida Sang Hyang Widhi dan semoga krama Desa Adat Pecatu senantiasa dilimpahkan keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian, tidak hanya untuk Kabupaten Badung dan Bali, tetapi juga bagi Nusantara.

Baca juga:  Parah! Survei Kisara Sebut Segini Perbandingan Remaja yang Alami "Bullying"

Karya Mamungkah Ngenteg Linggih di Pura Bangbang Beji tidak hanya menjadi momentum spiritual bagi masyarakat Pecatu, tetapi juga simbol komitmen menjaga kelestarian budaya dan pura sebagai pusat spiritual umat Hindu di Bali.

Dengan dukungan pemerintah daerah serta partisipasi masyarakat, pelestarian situs dan pura diyakini akan semakin kokoh, sekaligus menjadi warisan suci bagi generasi mendatang.(Parwata/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN