Kondisi bantaran Tukad Badung. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Kota Denpasar ingin mengembalikan fungsi sempadan sungai, khususnya di lokasi amblasnya ruko di Jalan Sulawesi, menjadi taman kota. Namun, rencana tersebut tergantung dari pemilik ruko, apakah bersedia untuk ditukar guling atau tidak.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Selasa (16/9), mengatakan, lokasi amblasnya ruko-ruko di Jalan Sulawesi direncanakan fungsinya dikembalikan sebagai sempadan sungai. Maka, setelah masa pemulihan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemilik ruko apakah bersedia tukar guling atau skema lainnya. “Tapi rencana pemerintah, kalau itu setuju ditukar guling maka akan dijadikan taman kota di sana,” ujarnya.

Baca juga:  Proyek SDN 3 Peguyangan Molor, Dinas PUPR Denpasar Pastikan Rekanan Kena Penalti

Dijelaskannya, meski telah ada perencanaan, pihaknya tetap menyesuaikan dengan pekerjaan prioritas. “Tukar guling lahan di Jalan Sulawesi akan dibicarakan setelah masa pemulihan bencana karena hal tersebut sifatnya jangka panjang. Mana yang harus dibiayai, mana yang harus diganti rugi usahanya. Setelah itu clear baru kita masuk ke ranah itu (penataan sempadan sungai),” ujarnya.

Soal penanganan jangka pendek, sejumlah sektor baik dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan penguatan ekonomi, telah dikerjakan dengan berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun provinsi untuk membantu masyarakat di Denpasar. Fasilitas umum seperti jalan rusak sudah dalam penanganan pemerintah.

Baca juga:  Diguyur Hujan Sejam, Kota Bangli Kembali Kebanjiran

Begitu juga pada sektor pendidikan, meski infrastruktur sekolah telah diperbaiki, namun tidak menutup kemungkinan masih ada anak didik yang memakai pakaian bebas karena seragam sekolahnya hilang. “Karena kami harus mencatatkan status kepemulihan untuk membelikan baju, tas, sepatu bagi yang terdampak,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Denpasar, I Wayan Suadi Putra mengatakan, jika serta merta memindahkan masyarakat atau meminta masyarakat untuk tidak melanggar sempadan sungai maka hal itu terbilang sulit karena bangunan-bangunan tersebut sudah berdiri. Untuk itu saat ini, yang bisa dilakukan adalah perawatan sungai, terutama difokuskan pada sungai besar.

Baca juga:  Subak Ageng Sukawati, Salah Satu Kawasan Pertanian Tembakau

“Karena secara fakta, kiriman terbesar dari sungai-sungai besar kita. Nah, ini yang sesegera mungkin dikeruk kembali, normalisasi terutama sungai primer dan sekunder yang daya tampungnya besar. Ini yang harus diintensifkan, berkeliling dulu untuk survei,” ujarnya, Rabu (17/9). (Citta Maya/balipost)

 

BAGIKAN