Presiden Prabowo Subianto mengunjungi salah satu korban banjir bandang di Denpasar, Sabtu (13/9). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung korban bencana banjir yang terjadi di Pasar Kumbasari Denpasar, Sabtu (13/9). Orang nomor satu di Indonesia ini tiba di lokasi pada pukul 13.05 WITA dengan mengendarai Maung Garuda.

Didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Presiden Prabowo langsung menemui salah satu warga yang terdampak banjir di areal Pasar Kumbasari. Presiden Prabowo berjalan memasuki Gang Gajah Mada IV untuk berdialog dengan warga.

Baca juga:  Dari Mobilnya Sudah Menyeberang ke Jawa hingga PMI yang Sakit di Turki Pulang

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo berjanji membantu seluruh kerusakan dan kerugian yang dialami masyarakat akibat banjir bandang.

Gubernur Koster yang mendampingi Presiden pun menegaskan bahwa pemerintah daerah bersama pemerintah pusat bersinergi mempercepat pemulihan Bali pascabencana.

Kehadiran Presiden Prabowo yang didampingi Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya ini disambut histeris oleh para pedagang Pasar Kumbasari yang terdampak.

Presiden Prabowo pun sempat menyapa dan menyalami beberapa dari mereka. Dalam kerumunan warga, Presiden juga sempat terlihat ngobrol sepintas dengan warga terdampak dan mendengarkan curhatan mereka.

Baca juga:  Tata Ruang DAS Dilanggar untuk Pariwisata, Bali Hadapi Ancaman Serius

Kurang lebih 30 menit berada di seputaran Pasar Kumbasari, Presiden kembali naik ke kendaraannya dan meninggalkan lokasi Pasar Kumbasari.

Data pemerintah daerah mencatat, banjir bandang di Bali mengakibatkan 17 korban jiwa, masing-masing 11 orang di Kota Denpasar, 3 orang di Kabupaten Gianyar, 2 orang di Kabupaten Jembrana, dan 1 orang di Kabupaten Badung. Selain korban jiwa, banjir juga merusak jalan, jembatan, serta puluhan rumah warga.

Baca juga:  Jika Gunung Agung Erupsi, Ini Tujuh Desa Jadi Lokasi Pengungsian

Banjir ini dipicu oleh hujan lebat ekstrem yang berasal dari fenomena gelombang ekuatorial Rossby sejak awal pekan. Koster menyebutkan bahwa penanganan darurat saat ini terus berjalan dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

Fokus utama Pemerintah adalah memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, evakuasi berjalan cepat, dan infrastruktur vital segera dipulihkan. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN