Seorang petani tengah mengolah lahannya di Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam tradisi masyarakat Bali, dewasa ayu atau ala ayuning dewasa memiliki peran penting sebagai pedoman dalam menentukan waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan. Secara etimologis, ala berarti buruk atau kurang baik, sedangkan ayu berarti indah, baik, atau utama.

Dewasa bermakna hari, waktu, atau momentum. Maka, ala ayuning dewasa dapat dipahami sebagai perhitungan waktu yang mempertimbangkan sisi baik (ayu) dan kurang baik (ala), sehingga dapat dipilih saat yang paling harmonis untuk suatu kegiatan.

Baca juga:  Transportasi Terintegrasi Jadi Solusi Atasi Kemacetan Bali

Di balik konsep ini, tersimpan filosofi bahwa kehidupan tidak hanya berjalan secara kasat mata, tetapi juga terhubung dengan ritme kosmis. Memilih waktu yang tepat sama halnya dengan menjaga keseimbangan antara sekala dan niskala.

Berikut ala ayuning dewasa hari ini, Sabtu, 13 September 2025 dikutip dari kalenderbali.org:

Carik Walangati

Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben, dan membangun rumah.

Dadig Krana

Baik untuk menanam tebu, mentimun. Tidak baik untuk upacara atau yadnya, mengadakan pertemuan (rapat), bersenggama.

Baca juga:  Kejari Negara Musnahkan Setengah Kilogram Lebih Shabu

Gagak Anungsang Pati

Tidak baik melakukan upacara membakar mayat, atiwa-tiwa

Kala Beser

Baik untuk menyadap tirta, mengasah taji, tombak. Tidak baik untuk membuat empang/bendungan, berbicara yang sifatnya rahasia.

Kala Caplokan

Baik untuk membuat alat-alat penangkap ikan seperti pancing (kail), jala, jaring, bubu, bahan untuk umpan.

Pamacekan

Baik untuk mengerjakan sawah/tegal, membuat tombak penangkap ikan. Tidak baik melaksanakan yadnya

Ratu Megambahan

Baca juga:  Vaksin "Booster" Penting Perkuat Perlindungan Kesakitan Terpapar COVID-19

Tidak baik untuk membuat peraturan-peraturan, membuat rencana, mengangkat petugas/pejabat.

Salah Wadi

Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapandes, potong rambut, dll.), Pitra Yadnya (penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti, dll).

Sampi Gumarang Turun

Baik untuk menanam padi, jagung, dan membangun rumah.

Sri Bagia

Baik untuk memulai atau membina persahabatan. (Dedy Sumarthana/balipost)

 

BAGIKAN