
MANGUPURA, BALIPOST.com – Belum genap setahun sejak rampung diperbaiki, Jembatan Darmasaba–Lukluk yang berada di wilayah Banjar Perang, Mengwi, kembali jebol pada Rabu (10/9) lalu.
Padahal, perbaikan jembatan ini baru dikerjakan pada 21 Januari 2025 setelah sebelumnya mengalami kerusakan serupa.
Hujan deras yang mengguyur kawasan Mengwi sejak pagi membuat aliran air sungai meningkat drastis. Debit air yang tinggi menggerus pondasi jembatan hingga akhirnya kembali ambrol. Kondisi ini langsung berdampak pada aktivitas warga yang setiap hari menggunakan jalur tersebut untuk mobilitas, baik menuju sekolah, tempat kerja, maupun pasar tradisional.
Akibat kejadian ini, jalur Lukluk–Darmasaba sementara ditutup total. Petugas yang berada di lapangan mengarahkan masyarakat untuk menggunakan jalur alternatif meski harus menempuh perjalanan lebih jauh. Warga mengaku kecewa sekaligus khawatir, mengingat jembatan ini merupakan akses vital penghubung antarwilayah.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Badung, I Gusti Ngurah Made Suardika, saat dikonfirmasi terkait jebolnya jalan pada Jumat (12/9), menjelaskan bahwa kerusakan kali ini murni disebabkan oleh bencana alam yang menggerus struktur tanah di bawahnya. Ia menegaskan, konstruksi pada perbaikan sebelumnya tidak bermasalah.
“Tidak ada masalah pada konstruksi dari perbaikan sebelumnya. Kejadian kemarin murni karena curah hujan tinggi, bencana terjadi di banyak tempat. Volume air di sungai itu sangat tinggi,” ujarnya.
Ia menambahkan, volume air yang meresap ke dalam tanah kemungkinan besar menciptakan rongga di bawah permukaan jalan, sehingga menyebabkan jalan kembali jebol. “Namanya air pasti meresap ke mana-mana, dan inilah yang membuat tanah berongga,” terangnya.
Suardika melanjutkan, upaya perbaikan sudah mulai dilakukan, dimulai dari pengukuran serta pemotongan bagian jalan yang akan dibongkar. Selain itu, alat berat juga segera dipersiapkan. “Nanti teknisnya bagaimana, kita lihat dulu kondisi di bawahnya. Tapi yang jelas akan dibongkar, karena kemungkinan ada rongga akibat tergerus air,” bebernya.
Terkait material yang akan digunakan dalam perbaikan kali ini, Dinas PUPR akan memakai material agregat dan lapisan aspal jenis AC-BC (Asphalt Concrete Binder Course). Perbaikan tersebut berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan double u-box.
“Kalau perbaikan yang dulu kita pasang double u-box, sekarang tidak. Karena memang tidak ada permasalahan dengan pengerjaan konstruksi yang kita lakukan saat itu,” pungkasnya sambil menyebut pengerjaan akan dilakukan secepat mungkin agar jalan bisa segera digunakan kembali oleh pengendara. (Parwata/Balipost)