Beberapa wisatawan mancanegara (wisman) berjalan melewati banjir di kawasan Jalan Dewi Sri, Kuta, Badung, Rabu (10/9). Hujan berkepanjangan yang mengguyur wilayah Badung dan sekitarnya membuat kawasan pariwisata ini terendam air. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kawasan Jalan Dewi Sri, Kuta, kembali dilanda banjir pada Rabu (10/9). Kawasan yang dikenal sebagai pusat aktivitas pariwisata ini memang sudah lama menjadi langganan banjir setiap musim hujan.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa yang sempat turun langsung meninjau lokasi menyatakan, penyebab utama banjir di Jalan Dewi Sri adalah penyempitan saluran air, khususnya di aliran sungai yang melintasi area sentral parkir Kuta.

Menurutnya, kondisi itu menjadi hambatan serius dalam mengalirkan debit air saat hujan deras mengguyur.

“Kemarin kami sudah langsung ke Dewi Sri. Persoalannya kan ada satu aliran sungai cekung di daerah sentral parkir Kuta, ada mengecil. Dan di tahun 2026 ini hasil laporan kadis PUPR sudah akan diambil penataan dan malahan pemilik tanah sudah siap untuk melebarkan,” jelas Adi Arnawa pada Jumat (12/9).

Baca juga:  Ini, Pemicu Banjir Bandang Dencarik yang Sebabkan Ratusan Rumah Terendam

Meski penataan besar dijadwalkan pada 2026, Bupati menegaskan agar upaya penanganan tidak menunggu terlalu lama. Ia bahkan memberi instruksi kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar mempercepat proses pelebaran saluran air dengan memanfaatkan Belanja Tidak Terduga (BTT) jika diperlukan.

“Malah saya perintahkan kadis PUPR kalau bisa jangan menunggu 2026. Kalau itu urgent sekali pakai BTT saja untuk melebarkan ini. Karena kita ini kan baru mengawali. Kita musim hujan biasanya sampai Desember dan awal tahun. Kita takut kejadian ini terulang lagi. Maka saya minta nanti kalau itu urgent banget, BTT kita pakai untuk pelebaran aliran sungai yang ada di centeral parkir,” tegasnya.

Baca juga:  Wanita Lompat dari Lantai 4 Seorang Selebgram, Polisi Sebut Ini Motif Aksi Nekatnya

Langkah cepat ini diharapkan mampu mengurangi risiko banjir berulang di kawasan Dewi Sri, mengingat Badung tengah memasuki periode musim hujan. Pemerintah Kabupaten Badung juga berkomitmen menjadikan penanganan banjir sebagai prioritas, mengingat sektor pariwisata sangat bergantung pada kenyamanan dan kelancaran akses wilayah.

Bupati asal Pecatu Kuta Selatan ini mengakui, kawasan Dewi Sri merupakan salah satu pusat aktivitas pariwisata, sehingga kenyamanan wisatawan maupun masyarakat harus menjadi prioritas. Untuk itu, Pemkab Badung bersama perangkat Desa/Lurah dan masyarakat akan memperkuat koordinasi, termasuk melakukan normalisasi saluran, evaluasi sistem drainase, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Baca juga:  Minim, Petugas Tera Ulang di Kabupaten Badung

“Semua ini perlu kerja sama baik pemerintah, desa, dan masyarakat harus bahu membahu. Jika saluran bersih, aliran lancar, tentu masalah banjir bisa kita tekan,” ucapnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN