Tim Tagana menyiapkan kebutuhan makanan para korban banjir di Desa Kusamba. (BP/istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Setelah sempat mengungsi, ratusan warga di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, memilih pulang ke rumah masing-masing. Mereka sudah kembali ke rumah, Rabu (10/9) sore, setelah anggota keluarga membersihkan sisa-sisa lumpur yang masuk ke rumah akibat banjir. Untuk kebutuhan makan, tim Tagana mengantarkan makanan ke masing-masing rumah korban banjir.

Perbekel Desa Kusamba, I Nengah Semadi Adnyana, Kamis (11/9), mengatakan, para korban banjir berjumlah 420 orang tidak sampai menginap, baik di titik posko pengungsian di Banjar Pancingan, maupun di kantor Perbekel Desa Kusamba. Setelah banjir surut dan hujan tak lagi turun, warga memilih pulang ke rumah masing-masing, termasuk para lansia dan balita yang sempat dievakuasi ke kantor desa.

Baca juga:  Gembok Gedong Pura Dalem dan Puseh Desa Adat Tribuana Dicongkel, Pelakunya Terekam CCTV

Meski sempat ditahan, agar pengungsi untuk sementara menetap di posko, mereka tetap memutuskan untuk pulang ke rumah. “Warga tak sampai menginap karena melihat banjir sudah surut dan cuaca sudah membaik. Air sungai juga berangsur-angsur normal,” terang Semadi Adnyana.

Untuk memenuhi kebutuhan makanan para korban banjir, tim Tagana (Taruna Siaga Bencana) menyiapkan seluruh kebutuhan konsumsi dari dapur umum di kantor Perbekel Desa Kusamba. Tagana sudah siaga sejak kemarin dan tetap akan menyiapkan makanan sampai hari ini.

“Sore kemarin ketika para pengungsi balik ke rumah, tim Tagana langsung mengantarkan makanan ke rumah-rumah korban banjir. Mereka akan tetap bertugas sampai hari ini, menyiapkan makanan pagi, siang, dan malam. Setelahnya, masing-masing warga akan kembali memenuhi kebutuhannya masing-masing,” imbuh Semadi Adnyana.

Baca juga:  Gelombang Pasang Robohkan Penyengker Vila di Kusamba

Dari 99 KK atau 420 jiwa korban banjir Desa Kusamba, saat ini mereka dalam kondisi sehat. Termasuk satu balita yang sempat dievakuasi ke kantor desa. Meski demikian, pihak desa tetap akan memantau kondisi kesehatan warga pascabencana banjir.

Setelah memastikan para pengungsi sudah tertangani, Semadi Adnyana menambahkan, pihak desa juga sudah mendata titik kerusakan rumah dan tempat lainnya sebagai dampak banjir. Total, ada tujuh titik kerusakan, terutama para tembok panyengker rumah, pura, hingga tempat mesin dan jaring nelayan milik warga.

Sesuai data, kerusakan itu terjadi pada rumah milik warga bernama I Wayan Subawa, I Ketut Sudana dan I Nengah Gurnita, dari Banjar Pancingan dengan kerusakan pada tembok penyengker rumah. Khusus Ketut Sudana, tembok panyengker Paibon Dalam Puri dan candi bentar miliknya juga rusak parah.

Baca juga:  Klungkung Undur Rencana Vaksinasi Perdana

Selanjutnya, kerusakan tembok panyengker pura dan palinggih sebanyak tiga unit milik warga lainnya, I Nengah Sumertayasa di Banjar Pancingan dan tembok panyengker rumah di Banjar Anyar milik warga I Made Suparta dan I Nyoman Sudara.

Terakhir adalah kerusakan bangunan tempat mesin dan jaring nelayan berukuran 6×3 meter, di hilir Sungai Candigara milik Kelompok Nelayan Putra Taman. Tempat ini seketika roboh diterjang banjir setelah air Sungai Candigara meluap. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN