Saimah dan keluarganya mengungsi di Balai Banjar Tohpati, Denpasar. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Saimah, merupakan salah satu korban terdampak banjir di Jalan Siulan, Gang Lely, Rabu 10 September 2025 yang masih mengungsi di Balai Banjar Tohpati, Denpasar. Ia pun menuturkan pengalamannya saat banjir melanda dan menyebabkan puluhan orang harus mengungsi ke Balai Banjar Tohpati.

Ditemui Kamis 11 September 2025, ia mengatakan pada saat hujan mengguyur Denpasar, ia dan 2 anaknya, berusia 4 bulan dan 5 tahun, sedang tidur di kamar kos.

Baca juga:  Warga Yeh Mampeh Sudah Mulai Tempati Rumah Bantuan  

Namun, ia terkejut karena saat bangun dan membuka pintu kamar, air menerjang masuk.

“Kita engga sadar air sudah naik di luar kamar. Ketika buka pintu kamar air langsung masuk ke kamar hingga ketinggian sedada orang dewasa. Kita tidak bisa menyelamatkan apa-apa, karena kita langsung naik menyelamatkan diri, naik ke tembok, plafon, tetangga sebelah saya sudah tenggelam semua,” ungkapnya.

Banjir melanda sekitar pukul 03.00 dini hari namun dirinya baru bisa dievakuasi sekitar pukul 08.00 WITA. Selama itu, ia dan suaminya bergantian menggendong sang anak yang masih bayi.

Baca juga:  Bantu Korban Banjir di Denpasar dan Badung, Gubernur Koster Gelontorkan Dana BTT

“Karena arus sungai tinggi, jadi yang ditolong dulu yang di depan, karena yang nolong juga terkendala arus, jadi sementara kita diam di atas dulu,” ungkapnya.

Perbekel Kesiman Kertalangu, Made Suena menjelaskan jumlah warga Kesiman Kertalangu yang terdampak langsung banjir berjumlah 124 orang.

Namun, jumlah pengungsi di Balai Banjar Tohpati hanya 52 orang, didominasi warga Jalan Siulan. Sekarang ini, jumlahnya sudah berkurang menjadi 26 orang.

Baca juga:  Baru Diperbaiki, Plafon Ruang Paripurna DPRD Karangasem Kembali Jebol Akibat Gempa

Menurutnya, warga lebih nyaman tinggal di rumah mereka masing-masing. Jadi, mereka sesegera mungkin membersihkan tempat tinggalnya agar bisa ditempati. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN