
DENPASAR, BALIPOST.com – Arif Budimanta, mantan Staf Khusus Presiden Joko Widodo bidang ekonomi dan Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah, meninggal dunia pada Sabtu (6/9) pukul 00.06 WIB di Jakarta. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh pihak keluarga melalui pernyataan resmi.
Semasa hidupnya, dikutip dari Kantor Berita Antara, Arif Budimanta adalah satu dari sedikit ekonom Indonesia yang menempatkan dirinya di garis depan pembelaan terhadap sistem ekonomi konstitusi atau yang sering disebut sebagai demokrasi ekonomi, sistem yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
Sikap ini bukanlah pilihan yang mudah karena berada pada posisi berseberangan dengan arus utama kapitalisme yang telah lama mengakar dan sering kali menguntungkan kelompok elite politik dan ekonomi tertentu.
Namun, keberanian Arif tidak hanya terletak pada konsistensinya dalam membela prinsip, melainkan juga pada kemampuannya merumuskan analisis ekonomi yang tajam dan solutif bagi kepentingan rakyat banyak.
Arif Budimanta lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 15 Maret 1968. Ia menempuh pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor (IPB), jurusan Ilmu Tanah. Arif kemudian melanjutkan studinya di Universitas Indonesia, meraih gelar S2 dalam Ekonomi Sumber Daya Alam dan S3 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia juga mengikuti program Senior Executive di Harvard Business School.
Arif Budimanta juga memiliki karier yang cemerlang di bidang akademik, politik, dan organisasi. Beberapa posisi penting yang pernah diembannya. Di antaranya sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi (2019-2024) di bawah kepemimpinan Joko Widodo. Almarhum juga pernah menjadi Anggota DPR RI periode 2009-2014 dari PDI-Perjuangan
Selain itu, almarhum juga sempat menjadi Ketua DPP PDIP (2005-2010) dan Wakil Ketua Fraksi PDIP di MPR RI (2009-2013). Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi Direktur Eksekutif Megawati Institute, menjadi Wakil Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (2007-2012) dan bagian dari Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah serta aktif di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), sebagai wadah bagi intelektual muslim di Indonesia.
Kabar meninggalnya Arif Budimanta membuat sejumlah pihak menyampaikan belasungkawa. Tokoh nasional seperti Anies Baswedan dan Airlangga Hartarto menyampaikan duka cita atas kehilangan sosok penting ini.
Pihak keluarga Arif Budimanta juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan doa yang diberikan oleh masyarakat.
Jenazah Arif Budimanta disemayamkan di rumah duka di Jalan Rawamangun Muka Golf No. 3, Rawamangun, Jakarta Timur. Pihak keluarga memohon doa dari masyarakat agar Arif Budimanta diampuni segala dosanya dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Karier dan Pengalaman
- Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi (2019-2024) di bawah kepemimpinan Joko Widodo
- Anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi PDI Perjuangan
- Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (2016-2019)
- Senior Advisor Menteri Keuangan (2014-2016)
- Direktur Eksekutif Megawati Institute, lembaga think tank yang fokus pada kajian politik dan ekonomi
Aktifitas Lainnya
- Pengajar di program pascasarjana Sekolah Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan dan Universitas Indonesia
- Narasumber di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) dan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP)
- Penulis buku dan artikel di bidang ekonomi dan pembangunan, termasuk buku “Pancasilanomics: Jalan Keadilan dan Kemakmuran” (2019)
Penghargaan
Bata Ilyas Award (2019) karena dinilai berkontribusi pada upaya penguatan posisi koperasi dalam sistem perekonomian Indonesia. (Pramana Wijaya/balipost)